WahanaNews.co | PT Pos Indonesia (Persero) bekerja sama PT Hadin Metavisi Akademika selaku Badan Usaha Milik Universitas (BUMU) Universitas Hasanuddin (Unhas) untuk pengembangan layanan logistik serta agen Pos.
Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Tonggo Marbun melalui keterangannya di Makassar mengapresiasi kerja sama dengan Hadin, sebagai BUMD Universitas Hasanuddin.
Baca Juga:
Komitmen Pos Indonesia sebagai Logistic Partners Pemerintah di Ibu Kota Nusantara
Ruang lingkup kerjasama dalam perjanjian tersebut meliputi pemberian hak pengelolaan Agen Pos dan Logistik dari Pos Indonesia kepada Hadin.
“Hadin adalah Badan Usaha Milik Universitas yang didirikan untuk melaksanakan kegiatan usaha dalam rangka menunjang kinerja Universitas Hasanuddin. Nantinya, Hadin akan bertindak sebagai pengelola Agen Pos untuk memberikan layanan logistik dengan menggunakan Sistem Aplikasi Agen Pos,” kata Tonggo, Kamis (21/3/2024).
Menurut dia, kerja sama tersebut merupakan upaya Pos Indonesia melakukan penetrasi pasar di wilayah Indonesia Timur.
Baca Juga:
Pendaftaran Mudik Asyik Gratis PosIND 2024 Hari Ini Ditutup, Cek Rutenya!
Apalagi, Hadin merupakan BUMU yang memiliki keleluasaan pengembangan usaha dengan market mahasiswa.
Menurut Tonggo, secara potensi, pengembangan bisnis kurir dan logistik di kawasan Indonesia Timur sangat besar. Banyak produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menyasar market di Pulau Sulawesi, Kalimantan, Papua, NTT, dan lainnya.
“Melalui kerja sama ini diharapkan akan semakin banyak masyarakat yang bermitra menjadi Agen Pos. Artinya semakin banyak lapangan kerja dan tenaga kerja yang terserap,” ujar dia.
Terkait kerja sama ini, sehari sebelumnya juga telah dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama oleh Alexander Marthen Izaac Nitalessy selaku Executive General Manager Kantor Cabang Utama Makassar Pos Indonesia dengan Dr Latunreng, selaku Direktur Utama PT Hadin Metavisi Akademika.
Pos Indonesia membuka kerja sama kemitraan dengan pihak kedua untuk pembukaan Agen Pos.
Agen Pos adalah konsep pengembangan jaringan melalui kerja sama kemitraan antara PT Pos Indonesia dengan perorangan atau badan usaha. Siapapun, baik individu, pelaku UMKM, perusahaan besar, bisa menjadi Agen Pos.
Menjadi Agen Pos, tak terbatas bagi mereka yang ada di kota besar saja. Masyarakat di pelosok daerah juga bisa bermitra dengan BUMN ini.
Apalagi untuk daerah yang belum tergarap sepenuhnya oleh jaringan Kantor Pos. Agen Pos, akan menjadi perwakilan Pos Indonesia di daerah tersebut.
Saat ini, model kemitraan Agen Pos berkembang cukup pesat di beberapa kota besar seperti Bandung, Jakarta, Batam, Bali, dan lainnya.
Hal ini semakin menancapkan coverage Pos Indonesia di Indonesia yang menjangkau daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T).
Mitra Pos Indonesia akan mendapat bagi hasil cukup besar. Pola kemitraan Pos Indonesia ini juga bisa dilakukan dengan konsep business to bussiness (B2B). Perusahaan holding yang memiliki network besar di daerah, bisa menjadi Agen Pos. Mereka bisa memanfaatkan jaringan di daerah menjadi Agen Pos.
Saat ini, Pos Indonesia telah berkembang menjadi BUMN yang bergerak pada bisnis kurir, logistik, layanan keuangan, bisnis properti, dan bisnis ancillary dengan memiliki Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI), Dapenpos dan lainnya.
PosIND, telah bertransformasi menjadi perusahaan logistik untuk memenuhi semua kebutuhan masyarakat. Tak terkecuali bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indonesia yang jumlahnya sekitar 64 juta.
Pada bisnis kurir, Pos Indonesia memiliki aplikasi digital atau mobile aplikasi PosAja! yang merupakan aplikasi jasa pengiriman berbasis digital courier.
PosAja! memiliki tiga layanan kurir yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, yaitu Pos Sameday, Pos Nextday, Pos Reguler, dan Pos Ekspor.
Melalui aplikasi ini, pelanggan bisa melakukan proses pengiriman paket dan barang cukup dari handphone, tanpa harus ke outlet. Pemesanan bisa dilakukan dari manapun di beberapa kota besar di Indonesia.
PosAja! juga terhubung dengan beberapa e-commerce sehingga bisa melakukan pembelanjaan langsung dari aplikasi.
“Kami memiliki lebih dari 42.300 drop points PosAja! dan channeling yang menjangkau hingga daerah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal). PosAja! juga terhubung dengan jaringan Pos di 228 negara di dunia. Kami juga didukung 42 Kantor Cabang Utama, 168 Kantor Cabang, dan 4.308 Kantor Cabang Pembantu," ungkap Tonggo.
Guna memudahkan pelaku usaha, PosAja! memiliki fulfillment center STORI yang melayani kebutuhan penyimpanan barang, pemenuhan pesanan, packaging, manajemen pengiriman, manajemen penjualan dan marketplace, hingga konsolidasi ekspor.
[Redaktur: Zahara Sitio]