WahanaNews.co | Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan, skema
Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk pembangunan Tol Akses
Pelabuhan Patimban berubah, dari unsolicited (pemrakarsa swasta) menjadi solicited
(pemrakarsa Pemerintah).
Perubahan tersebut dilakukan untuk
mempercepat proses pembangunan akses tol ke Patimban, agar
pelabuhan terbesar kedua di Indonesia itu bisa segera dimanfaatkan secara
maksimal.
Baca Juga:
Tinjau Tol Solo - Yogyakarta, Menteri Dody: Segmen Klaten - Prambanan Dibuka Fungsional Mendukung Kelancaran Nataru 2025
"Ini kami bekerja sama dengan
Kementerian Perhubungan untuk mendapatkan loan sehingga
ada porsi yang akan dikerjakan oleh pemerintah dan akan dikerjakan dengan solicited," ujarnya, saat memberikan sambutan pada market
sounding proyek KPBU Tol Akses Pelabuhan Patimban dan Jembatan
Batam-Bintan, Kamis (6/5/2021).
Dengan berubahnya skema KPBU tersebut,
Basuki berharap konstruksi Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban bisa dimulai pada
2022.
"Kami harapkan ini bisa dilakukan, dan kalau tender nanti bulan depan, bisa segera dilakukan dan bisa dilaksanakan, nanti mudah-mudahan
pada 2022 akan segera bisa dilakukan (pembangunan) fisiknya," imbuh
Basuki.
Baca Juga:
Perhatikan Aspek Keselamatan Pengendara, Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Sukabumi Terus Dilanjutkan
Ia juga optimistis perubahan skema
KPBU ini juga bakal lebih menguntungkan dan menarik bagi investor.
"Akan lebih menarik bagi investor
untuk bisa melaksanakan proyek ini secara KPBU. Sebelumnya unsolicited, dengan kondisi sekarang ini, yang
masih mau bangkit, disuntik lagi dengan dukungan
pemerintah," lanjut Basuki.
Sementara itu, Direktur
Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Eko Djoeli Heripoerwanto, mengatakan, market sounding proyek ini sebenarnya sudah pernah dilaksanakan pada 30 April
2020 lalu.
"Diselenggarakan kembali karena
ada perubahan dalam penyiapan kedua proyek," tuturnya.
Nantinya, jalan Tol Akses Patimban ini
akan memiliki total panjang 37,05 km dengan nilai investasi sebesar Rp 4,32
triliun serta dukungan Pemerintah sebesar Rp 4,17 triliun.
Jika tak ada aral melintang, ia
berharap target pelelangan jalan tol ini pada Kuartal II 2021 dapat
terealisasi. [dhn]