"Saya termasuk keras banget pada saat minyak goreng naik, minyak goreng langka, bahwa menteri perdagangan itu ya harus di-reshuffle," ujar Ono.
Ditegaskannya, satu hal yang menjadi prinsip Presiden Jokowi saat melakukan reshuffle adalah memberikan kinerja terbaik untuk rakyat Indonesia dalam sisa dua tahun masa jabatan yang akan berakhir pada 2024.
Baca Juga:
Mustikaningrat Tampil Memukau, Visi Ekonomi Sumedang Sugih Jadi Sorotan Debat Pilkada
Anggota Komisi IV DPR ini merasa puas terhadap hasil reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Jokowi pada Rabu (15/6/2022). Apalagi sebelumnya ada survei kepuasan masyarakat terhadap kinerja presiden yang menyoroti polemik kelangkaan minyak goreng.
"Kita pun menaruh harapan, bahwa masa sih Indonesia dengan produksi minyak sawit yang terbesar di dunia sampai sekarang masih susah minyak goreng dengan harga yang mahal, sebetulnya ini harapan bagi saya dan teman-teman," terang Ono Surono.
Terkait adanya munculnya kritik yang menyebut reshuffle untuk mengakomodir tokoh-tokoh partai politik atau bagi-bagi kue kekuasaan, Ono menegaskan yang terpenting tokoh tersebut memiliki kapasitas dan track record untuk bekerja sebagai menteri.
Baca Juga:
Sengaja Dihapus, Foto Rano Karno Bersama Terduga Kasus Judi Online Lenyap dari Instagram
"Pasti kan untuk bisa bekerja dengan kapasitas sebagai menteri tidak hanya harus dilihat dari unsur parpol, tapi harus dari unsur yang mempunyai kapasitas, track record, kemampuan dan kinerja yang bagus. Lalu, siapa sih yang benar-benar murni sebagai profesional? Ya kan kalau benar jujur misalnya, saya yakin lah profesional juga banyak di-endorse juga oleh partai politik, ya kan," terang Ono. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.