WahanaNews.co | Kota Tarutung sebagai ibu kota Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) yang berada di Provinsi Sumatera Utara identik dengan suku Batak.
Di mana banyak marga suku Batak berasal dari kota Tarutung yang kini telah merantau ke berbagai penjuru negeri.
Baca Juga:
Petugas Rutan Tarutung Berhasil Gagalkan Penyelundupan Narkoba, Karutan Tegaskan Komitmen Bersama
Belum lama ini anak rantau Tarutung se-Indonesia memiliki ketua baru.
Dewan Pengurus perkumpulan par-Tarutung se-Indonesia periode tahun 2022-2025 resmi dikukuhkan pada acara temu kangen berlokasi di Portable Launge, Arion Hotel, Rawamangun Jakarta Timur, Minggu (29/5/22).
Struktur kepengurusan diketuai Darwin Hutabarat, Sekretaris Jenderal Tumpal Hutabarat dan Bendahara Horas Siregar. Sementara Ketua Dewan Pembina adalah DR. Sophar Maru Hutagalung, SH. MH.
Baca Juga:
Penetapan Ketua PN Tarutung: Permohonan Eksekusi Ditolak, Dinyatakan Non-Eksekutabel
Acara pelantikan dihadiri para anggota perkumpulan dari berbagai daerah seperti Jabodetabek, Medan dan Bandung.
"Acara pengukuhan dewan pengurus baru sekaligus sebagai upaya memupuk rasa persatuan dan persaudaraan diantara sesama perantau yang berasal dari Kota Tarutung yang berlangsung dengan meriah dan penuh keakraban," ujar Tumpal Hutabarat selaku Ketua Panitia.
Menurut Tumpal Hutabarat berlangsungnya acara keakraban tersebut tidak terlepas dari Kota Tarutung sebagai Bona Pasogit (kota kelahiran) para anggota perkumpulan, namun ada juga anggota besar atau mengenyam pendidikan di Tarutung.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun Kota Tarutung terletak di Tapanuli Utara, sudah terkenal sejak abad ke-18 yang ramai dikunjungi oleh para saudagar melakukan transaksi perdagangan.
Penghuni Kota Tarutung sebagian berasal dari berbagai daerah sekitar Tarutung, Humbang, Samosir, Toba, Dairi, termasuk dari arah selatan seperti Pahae, Sipirok maupun sekitar Sibolga dan Barus.
Kota Tarutung sendiri diresmikan pada tanggal 14 November 1956 berdasarkan Undang-undang No. 7 tahun 1956 dan dijadikan sebagai pusat kegiatan ekonomi, perdagangan dan sekaligus pusat pemerintahan daerah meliputi wilayah Toba, Samosir, Dolok Sanggul, Siborong-borong, Tarutung, Sipahutar, Pahae, Adiankoting dan lain-lain.
Penduduknya sangat majemuk terdiri dari berbagai etnis, suku dan agama. seperti Cina, Jawa, Islam dan lain-lain.
Sedangkan komunitas Batak terdiri dari beragam marga seperti keturunan Guru Mangaloksa Hasibuan (Siopat Pisoran) yakni Hutabarat, Panggabean (termasuk Simorangkir), Hutagalung dan HutaToruan (Hutapea dan Lumban Tobing).
Marga Naipospos seperti Sibagariang, Hutauruk, Simanungkalit, Situmeang dan Marbun, juga didiami penduduk marga Sihombing (Silaban, Lumban Toruan, Nababan, Hutasoit), Sitompul, Sipahutar. Sedangkan marga dari daerah Toba, Samosir, Sibolga juga terdapat disana seperti Pasaribu, Purba, Simanjuntak, Silalahi, Aritonang, Sianturi, Marpaung, Silitonga, Pakpahan, Gultom, Samosir, Sitorus, Manullang, Sagala, Siregar, Siahaan dll.
Dari sejarahnya, Kabupaten Tapanuli Utara lahir melalui cikal bakal desa kecil bernama Saitnihuta sekitar tahun 1864 yang merupakan tempat "Partukkoan" atau Pusat Perdagangan (sistem Barter) masyarakat yang berasal dari berbagai wilayah Tapanuli Toba, Samosir, Tapanuli Tengah (Sibolga) hingga Tapanuli Selatan (Sipirok) dan kemudian oleh Belanda pusat perdagangan bergeser ke Kota Tarutung dan Pemerintahan Belanda mendirikan markas di Tangsi Tarutung.
Namun, seiring perkembangan jaman, penduduk Kota Tarutung yang sangat majemuk tersebut tidak sedikit yang merantau ke kota besar seperti Medan, Jakarta, Batam, Bandung dll untuk menuntut ilmu ataupun mengadu nasib.
Kemudian menurut Tumpal Hutabarat para anak rantau asal Kota Tarutung tersebut tetap menjalin persaudaraan dengan membentuk organisasi yakni Perkumpulan Par-Tarutung se-Indonesia.
"Dengan keberadaan organisasi Perkumpulan Par-Tarutung Se-Indonesia, para perantau kini semakin kompak menjalin persatuan serta kesatuan penuh kekeluargaan dan terus bertekad untuk ikut peduli membangun Kota Tarutung dengan memberikan dukungan, baik pemikiran maupun bantuan materil agar kedepan semakin maju, berkembang dan warganya pun diharapkan lebih sejahtera," pungkasnya. [rin]