WahanaNews.co | Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas tak terkejut terkait rencana Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur ingin membeli gereja di Spanyol untuk diubah fungsi sebagai masjid.
"Saya tidak terkejut dengan rencana mereka untuk membeli sebuah gereja di Spanyol dijadikan masjid, karena memang kepedulian mereka terhadap Islam sangat tinggi tidak hanya untuk mereka-mereka yang ada di tanah air, tapi juga untuk saudara kita yang ada di negara lain," kata Anwar dikutip CNN, Selasa (8/11).
Baca Juga:
Jemaat GPIB dan GABK di Cawang Jakarta Timur Bentrok, Ini Pemicunya
Anwar membeberkan PWM Jatim termasuk pengurus daerah yang memiliki banyak amal usaha. Baik sekolah, pesantren, perguruan tinggi sampai rumah sakit. Masyarakat pun disebut menerima banyak manfaat dari amal usaha PWM Jatim selama ini.
"Mereka tampaknya punya filosofi membantu orang lain berarti sama dengan membantu diri sendiri," kata dia.
Di sisi lain, Anwar mengatakan kegiatan memperbanyak amal usaha tak hanya dilakukan oleh PWM Jatim, melainkan pengurus daerah atau badan di bawah Muhammadiyah lainnya juga melakukan hal serupa.
Baca Juga:
Bapak Bejat yang Menyetubuhi Anak Tirinya Dijemput Polisi di Depan Gereja
Ia mencontohkan LAZISMU telah membangun masjid di kawasan Uganda, Afrika. Usaha ini dilakukan karena prihatin melihat orang Islam negara itu menjalankan ibadah di masjid yang terlalu sederhana.
Anwar juga mencontohkan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Sudan juga tengah melakukan pembuatan sumur bor untuk masyarakat di negara tersebut.
"Karena masalah air bersih di Sudan benar-benar menjadi masalah besar karena rakyat di sana susah sekali untuk bisa mendapatkannya," kata dia.
Sebelumnya, PWM Jawa Timur tengah berencana membeli gereja di Spanyol untuk diubah menjadi masjid.
Ketua PWM Jatim Saad Ibrahim seperti dikutip SCMP, Senin (7/11) mengatakan gereja yang tidak disebutkan namanya itu dijual dengan harga sekitar €3 juta atau setara US$2,9 juta. Gereja itu semula merupakan masjid dan memiliki luas sekitar tiga ribu meter persegi.
Menurut Saad, gereja itu dijual lantaran jemaahnya telah berkurang menjadi hanya 15 orang.
"Kami sedang dalam proses negosiasi dengan pengelola tempat ibadah. Mereka menawarkan harga sekitar €3 juta atau sekitar Rp45 miliar," ujarnya.
Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad mengatakan rencana PWM Jatim yang hendak membeli bangunan bekas gereja untuk masjid belum menjadi keputusan PP Muhammadiyah.
Meski demikian, ia secara pribadi tak keberatan dengan langkah itu asalkan tak timbulkan konflik sosial di masyarakat sekitar.
"Tapi ini belum jadi keputusan PP Muhammadiyah. Mungkin nanti setelah muktamar dibicarakan. Jadi tak keberatan jika hal itu tak timbulkan konflik sosial di negara tersebut," kata Dadang.
Dadang berpandangan penjualan bangunan bekas tempat ibadah di negara barat merupakan hal biasa. Ia pun menilai tak ada persoalan bila rencana itu dilakukan asalkan tak bertentangan dengan hukum di negara setempat.
"Kalau hal itu jadi kebiasaan di suatu negara dibolehkan secara hukum dan tak jadikan konflik antar umat beragama ya silakan," kata dia.[zbr]