WAHANANEWS.CO, Jakarta - Tim SAR gabungan akhirnya menuntaskan seluruh proses evakuasi korban di lokasi runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, yang berada di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Peristiwa tragis yang terjadi beberapa hari lalu itu menyisakan duka mendalam bagi masyarakat dan keluarga besar pesantren.
Baca Juga:
Korban Tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya Bertambah, Tim SAR Masifkan Pencarian Bawah Laut
Kepastian berakhirnya operasi pencarian disampaikan langsung oleh Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, pada Selasa (7/10/2025).
“Setelah proses panjang dan penuh haru, seluruh jenazah berhasil dievakuasi. Alat berat sudah ditarik dari lokasi dan operasi pencarian kami nyatakan selesai,” kata Syafii.
Menurut Syafii, sejak hari pertama runtuhnya bangunan, tim SAR gabungan bekerja siang malam untuk mengevakuasi para korban yang tertimbun reruntuhan.
Baca Juga:
Korban KMP Tunu Pratama Jaya Bertambah, Jenazah Ditemukan Nelayan di Perairan Pebuahan
Proses pencarian dilakukan secara hati-hati dengan menggunakan alat berat dan deteksi manual agar tidak merusak bagian tubuh korban.
Ia menambahkan, koordinasi intensif terus dilakukan dengan pihak kepolisian, pemerintah daerah, dan instansi terkait lainnya untuk memastikan proses identifikasi dan penyerahan jenazah kepada pihak keluarga berjalan lancar.
“Terima kasih kepada seluruh petugas dan relawan yang bekerja tanpa kenal lelah. Kami juga berduka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga korban,” ujarnya.
Setelah tahap evakuasi dinyatakan selesai, langkah berikutnya adalah pembersihan lokasi reruntuhan, pendataan ulang aset pesantren, serta pendampingan psikologis bagi keluarga korban.
Pihak Basarnas memastikan bahwa seluruh proses dokumentasi dan identifikasi jenazah akan dilakukan sesuai prosedur kemanusiaan dan forensik yang berlaku.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Deputi III Bidang Tanggap Darurat Mayjen Budi Irawan mengonfirmasi bahwa seluruh korban yang sempat dinyatakan hilang kini telah ditemukan.
“Alhamdulillah kita telah temukan seluruh jenazah yang hilang. Walaupun ini baru perkiraan,” ujar Budi Irawan, Selasa (7/10/2025).
BNPB sebelumnya memperkirakan terdapat 63 jenazah tertimbun dalam reruntuhan bangunan pesantren tersebut.
Dari jumlah itu, 61 jenazah ditemukan dalam kondisi utuh, sedangkan tujuh bagian tubuh (body parts) masih dalam proses identifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI).
Budi menjelaskan, kondisi bangunan Ponpes Al-Khoziny kini sudah rata dengan tanah, dan berdasarkan hasil penyisiran terakhir, kecil kemungkinan masih ada korban yang belum ditemukan.
“Diperkirakan kemarin ada 63 jenazah yang tertimbun dalam reruntuhan bangunan ponpes. Sekarang di area tersebut sudah rata dengan tanah dan sangat kecil kemungkinan masih ada jenazah,” katanya.
Ia menambahkan bahwa proses identifikasi tujuh bagian tubuh tersebut akan memerlukan waktu tambahan, sebab tim DVI harus memastikan kepemilikan bagian tubuh tersebut melalui pencocokan DNA dan sidik jari.
“Dimungkinkan nanti kepastiannya kita akan menunggu dari DVI yang tujuh body parts itu milik siapa,” ucapnya.
Tragedi runtuhnya bangunan Ponpes Al-Khoziny menjadi perhatian luas masyarakat.
Pemerintah pusat dan daerah diharapkan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap keamanan struktur bangunan pesantren dan fasilitas pendidikan serupa agar peristiwa memilukan seperti ini tidak kembali terulang.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]