WahanaNews.co | Giliran Bank Indonesia (BI) yang mendapatkan serangan siber berupa ransomware pada bulan Desember 2021.
Bank Indonesia (BI) mengakui adanya upaya serangan siber berupa ransomware pada Desember 2021. Terkait serangan tersebut, bank sentral memastikan tidak ada data kritiikal yang terdampak.
Baca Juga:
Capaian Kolaborasi Kendalikan Inflasi Pangan di Papua Barat Daya Tahun 2024, Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat Gelar Torang Locavore
"Bank Indonesia menyadari adanya upaya peretasan berupa ransomware pada bulan lalu. Tidak ada data yang diretas," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, Jumat (21/1/2022).
Serangan siber tersebut hanya menyerang sistem BI di kantor Bengkulu. Upaya peretasan dilakukan pelaku terhadap perangkat komputer personal di kantor tersebut.
Dengan demikian, Erwin memastikan, tidak ada data yang berhasil diretas. Operasional layanan keuangan juga dipastikan berjalan normal setelah terjadinya insiden tersebut.
Baca Juga:
Bank Indonesia Kaltim: Pembangunan IKN Berdampak Positif pada Perekonomian Daerah
"Bank Indonesia memastikan bahwa layanan operasional Bank Indonesia tetap terkendali dalam mendukung kegiatan ekonomi masyarakat," katanya. "Tidak ada gangguan kepada layanan BI seperti di sistem pembayaran," tambahnya.
Lebih lanjut Erwin bilang, setelah terjadinya upaya serangan siber, BI telah melakukan asesmen terhadap serangan tersebut. Bank sentral juga telah melakukan pemulihan, audit, dan mitigasi agar serangan tersebut tidak terulang dengan menjalankan protokol mitigasi gangguan IT yang telah ditetapkan.
"Bank Indonesia senantiasa berupaya meningkatkan ketahanan sistem informasi untuk mencegah serangan siber dalam bentuk apapun, termasuk serangan peretasan yang dapat menganggu pelaksanaan tugas Bank Indonesia," tuturnya.
Guna memastikan keamanan layanan sistem pembayaran ke depan, Erwin menambah, BI akan senantiasa melaksanakan pengujian terhadap seluruh infrastrukturnya.
"Selain itu, BI disebut terus berkoordinasi dengan peserta sistem pembayaran, guna memastikan optimalnya kegiatan sistem pembayaran," ucap dia. [bay]