Meski hanya 6 jam, namun menurut Mahfud, manfaatnya terasa lebih dari 75 tahun hingga saat ini.
Serangan itu efektif mematahkan argumentasi Belanda ke dunia internasional bahwa Indonesia sudah tidak ada dan tidak berjalan efektif.
Baca Juga:
Budi Gunawan Harap HUT ke-80 RI Jadi Momentum Bangkitkan Semangat Nasionalisme
Ini merupakan pembuktian ke Internasional bahwa Indonesia masih ada, bahwa Belanda melakukan agresi bukan sekedar aksi polisional semata.
“Sekarang mungkin ancaman militer sudah jauh berkurang, tapi bisa jadi suatu saat terjadi, seperti gejolak yang terjadi di Asia, kemudian juga ada ancaman dalam bentuk lain. Ini semua cuma bisa kita hadapi dengan sinergi dan kerjasama antar elemen bangsa,” kata Menko.
Ia menekankan pada kesempatan itu bahwa, eksistensi Indonesia perlu dijaga, dan perlu mematri kebanggaan bahwa Indonesia adalah bangsa yang memproklamirkan sendiri kemerdekaannya, bukan hadiah dari penjajah.
Baca Juga:
Tak Hanya Simbolik, Pertemuan Prabowo-Megawati Bahas Isu Strategis
Hal itu salah satunya tercermin dalam Serangan Umum 1 Maret yang diinisiasi Sultan Hamengkubuwono IX di Yogyakarta.
Dengan Serangan Umum, Indonesia masih ada. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.