Di satu sisi, ekspor komoditas memang memberi devisa yang sangat besar dan bisa menopang subsidi, khususnya ketika terjadi gejolak pangan dan energi sebagai dampak perang di Ukraina.
“Strategi hilirisasi dengan melarang ekspor mineral mentah dan mendorong pembangunan smelter berhasil meningkatkan nilai tambah, bahkan berpotensi menjadikan Indonesia sebagai pusat pertumbuhan baru dalam ekosistem kendaraan listrik,” ujar Achmad.
Baca Juga:
Walaupun Hari Libur, Satgas TMMD Tetap Awasi Ketat Kinerja Alat Berat
Masih banyak program-program lain termasuk di luar infrastruktur yang memengaruhi tingkat kepuasan publik.
“Tentu saja masih ada sejumlah hal yang belum terselesaikan dan menjadi PR bagi pemimpin nasional berikutnya,” kata Achmad.
Ia melihat keberlanjutan program-program yang sudah ada akan sangat menentukan apakah Indonesia akan bergerak menjadi negara maju, sesuai visi Indonesia Emas 2045, ataukah mengulangi kegagalan era Orde Baru dengan kembali “tertinggal di landasan”.
Baca Juga:
Kabiro Pengawasan DPD SPRI Sumut Mengapresiasi Kinerja Aparat Kepolisian dalam Memberantas Narkoba
“Publik bakal memilih capres-cawapres yang paling bisa menjamin keberlanjutan program-program Jokowi,” ujar Achmad.[sdy/Antara]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.