WahanaNews.co | Sepanjang tahun 2021 lalu, Indonesia mengalami sekitar 5.042 bencana alam. Bahkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejumlah dampak dan kerusakan yang ditimbulkan dari bencana yang terjadi di tanah air tersebut.
"Di tahun 2021 tercatat 5.042 kejadian bencana dengan jumlah korban meninggal mencapai 728 jiwa dan kerugian material tercatat lebih dari 150 ribu rumah dan lebih dari 4400 ribu fasilitas umum rusak berat," kata Kepala BNPB Suharyanto saat Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana 2022, Rabu (23/2).
Baca Juga:
Pencarian Korban Longsor di Karo Berakhir Duka, 10 Warga Ditemukan Tewas
BNPB memastikan mengawal masyarakat terdampak, salah satunya bencana di Lumajang yakni awan panas guguran Semeru dan di Pandeglang usai gempa pertengahan Januari lalu.
Sesuai arahan Presiden Jokowi mengenai kecepatan proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana, BNPB telah mengimplementasikan melalui percontohan di Lumajang, Jawa Timur.
"Dari tanggal 4 Januari hingga 21 Februari 2022 atau dalam waktu satu setengah bulan jumlah hunian tetap yang sudah dalam proses pembangunan 1175 unit. Dari unit tersebut 190 unit hunian tetap sudah selesai dan siap ditempati," ungkap Suharyanto.
Baca Juga:
Tanah Longsor di Padang Lawas, Satu Keluarga Tewas Akibat Hujan Deras
Ia mengatakan efisiensi penanganan darurat ditingkatkan dengan membentuk pusat logistik kawasan seperti di provinsi Sumatra Barat untuk regional Sumatera, dan akan di kembangkan di 6 kawasan lain yaitu Banjarmasih, Sidoarjo, Kupang, Gorontalo, Ambon dan Biak.
Lebih lanjut, Suharyanto mengungkapkan arti pentingnya pencegahan dan mitigasi yang wujudkan dengan serangkaian program terintegrasi.
Mulai dari kajian resiko bencana, edukasi dan literasi kebencanaan, penyiapan sistem peringatan dini yang mendukung upaya kedaruratan dan evakuasi masyarakat serta penyiapan jalur dan tempat evakuasi berbasis komunitas.