WahanaNews.co |
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso
Monoarfa, menceritakan posisinya yang sulit saat ditawari pinjaman oleh lembaga
internasional, seperti World Bank
(Bank Dunia).
Menurut Suharso, ada beberapa
pinjaman melalui program memang bagus untuk Indonesia.
Baca Juga:
Soal Kisruh PPP, Suharso Monoarfa: Nanti Kita Selesaikan Baik-baik
Namun, banyak juga yang tidak
sesuai.
Sehingga, bila diambil, maka
hanya akan menjadi beban negara.
"Ini kan nanggung beban dalam pembiayaan gitu,
kan. Sebenarnya, Bappenas itu justru
hanya ingin melihat program saja, patut atau tidak patut, pantas atau tidak
pantas. Sejauh mana ini kok bagus dilakukan,"
ungkap Suharso, dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (23/6/2021).
Baca Juga:
Suharso Monoarfa Siap Selesaikan Baik-baik Kisruh PPP
"Kami banyak nolak
pinjaman. Contoh, misalnya, World Bank.
Dikejar-kejar Bappenas untuk menyetujui sebuah program. Ada yang disetujui, dan
ada juga yang tidak kami setujui," jelasnya.
Suharso menyampaikan, dalam
penarikan pinjaman, hal yang harus diperhatikan adalah arah kebijakan
pemerintah yang sudah mempertimbangkan kebutuhan publik.
Lembaga seperti World Bank, IMF, ADB, IDB, dan lainnya,
memang rutin memberikan pinjaman melalui berbagai program.
Tenor lebih panjang dan bunga
yang ditawarkan tentunya jauh lebih rendah dibandingkan dengan pasar.
"Risikonya adalah adanya
potensi tambahan biaya apabila terjadi keterlambatan pelaksanaan program.
Kemudian nilai tukar dan tingkat bunga," papar Suharso. [dhn]