WahanaNews.co |
Keterbatasan luas lahan memicu pengelola lahan kuburan khusus jenazah Covid-19
di TPU Bambu Apus, Jakarta Timur bikin siasat khusus. Pasalnya, TPU yang baru
resmi dipergunakan pada pekan lalu itu sudah mulai penuh.
Pengawas Pelaksana Khusus Pemakaman Covid-19 TPU Bambu Apus,
Muhaimin mengatakan strategi yang dilakukan yakni mempersempit ukuran makam
dari standarnya 2,5 x 1,5 meter persegi per lubang, menjadi 2,2 x 1,2 meter
persegi per lubang makam.
Baca Juga:
Senjata Rakitan Ditemukan Dekat Lokasi Penemuan Mayat di Kalimantan Barat
Pemangkasan ukuran makam dilakukan dengan tujuan mendapatkan
daya tampung lebih.
"Walau ukurannya lebih kecil namun masih ada jarak
sekitar 40 sentimeter setiap sisinya saat memasukkan peti jenazah," kata
Muhaimin seperti dikutip Tribunnews.com dari akun resmi Instagram Sudin
Kominfotik Jakarta Timur, @kominfotik_jt, Jumat (29/1/2021).
TPU Bambu Apus sendiri memiliki luas 3.000 meter persegi,
yang dibagi atas 4 blad. Sebanyak 3 blad khusus untuk pemakaman Covid-19, dan 1
blad lainnya untuk pemakaman umum.
Baca Juga:
Fasilitasi Orang Meninggal, Anim Imamuddin Serahkan 1,4 Hektar Lahan untuk TPU Warga Kranggan
Daya tampung keempat blad itu berkisar 700 petak makam. Dengan
strategi pengurangan ukuran makam, kapasitasnya bertambah menjadi 1.500 petak
makam"Diperkirakan jumlah petak makam yang bisa disiapkan di lahan
tersebut sekitar 850 - 900 lubang," ucap dia.
Sebagai informasi, TPU Bambu Apus dijadikan pemakaman
jenazah Covid-19 sejak Kamis (21/1/2021). Sampai Kamis (28/1/2021), TPU Bambu
Apus sudah menampung 306 jenazah kasus Corona.
Tertinggi di DKI
Jakarta
Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan kasus positif
covid-19 terus mengalami peningkatan dalam 12 pekan berturut-turut.
"Diharapkan angka ini dapat terus turun di
minggu-minggu yang akan datang. Sebab sudah 12 minggu berturut-turut
perkembangan kasus positif mingguan mengalami peningkatan," kata Wiku
dalam konferensi pers yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (28/1/2021).
Wiku mengatakan kenaikan kasus paling tinggi pada pekan ini
yakni Provinsi DKI Jakarta dengan kenaikan sebanyak 1.207 kasus.
Pekan lalu DKI Jakarta mencatat temuan sebanyak 21.342
sementara pada pekan ini mencapai 22.450 kasus.
"Kemudian, Jawa Tengah naik 920 kasus, dari 11.189
menjadi 12.109 kasus," kata Wiku.
Kenaikan Jumlah Kasus
Selain itu Daerah Istimewa Yogyakarta naik 482 kasus, dari
2.004 menjadi 2.486 kasus. Nusa Tenggara Timur naik 446 kasus, dari 518 menjadi
964 kasus, dan Banten Naik 440 kasus, dari 1.597 menjadi 2.037 kasus.
Oleh karena itu, Wiku meminta masyarakat terutama di
provinsi yang mengalami kenaikan tertinggi untuk disiplin menerapkan protokol
kesehatan.
Selain itu, Wiku meminta kepala daerah lebih ketat lagi
dalam menerapkan protokol kesehatan di lingkungannya.
"Ini menjadi salah satu upaya paling efektif memerangi
virus tak kasat mata itu. Jangan Lelah menerapkan 3M karena keberhasilan
penanganan covid-19 bergantung kepada kedisiplinan setiap individu,"
pungkasnya. [dhn]