WahanaNews.co | Korban tewas saat kerusuhan laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang terus bertambah, dan kini jadi 153 orang.
Di antara korban tewas adalah lima orang bocah yang saat itu sedang menonton di Stadion Kanjuruhan.
Baca Juga:
Komnas HAM: Aremania Berhambur ke Lapangan Ingin Pelukan dengan Pemain
Salah satu suporter, Irfan Arifuddin (10), menceritakan kejadian tersebut. Saat itu dia hanya bisa berlari ke arah pintu keluar Stadion Kanjuruhan. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat tumpukan orang di gate 2.
"Saya tutupi kepala pakai jaket dan sembunyi di bawah kursi penonton," kata Ipan, panggilan akrabnya ketika ditemui di RSSA Malang, Minggu (2/10/2022).
Suara teriakan terdengar keras. Ia mulai menoleh ke belakang, mencari 5 temannya yang datang bersama untuk menyaksikan laga Arema melawan Persebaya.
Baca Juga:
Tragedi Kanjuruhan, Polisi di Malang Sujud Massal Minta Maaf
Ia baru sadar kalau dirinya sendirian, 5 temannya tak ada di belakangnya. Ia pun mencoba untuk berdiri, menoleh ke belakang dan mengenali beberapa orang yang terhimpit di dinding.
Namun, upayanya tak tak membuahkan hasil. Ia terus panik ketika tak menemukan temannya. Ia mencoba untuk keluar dari pintu dan kembali mengarah ke sisi tribun.
Belum sampai langkahnya surut, ia langsung lemas. Di kejauhan dilihatnya teman-temannya tergeletak. Ia mendekat dan mencoba untuk menyelamatkan, namun ia langsung menangis dan berteriak ketika tahu teman-temannya tidak bernafas menjadi korban di Stadion Kanjuruhan.