WahanaNews.co | Wakil
Presiden Ma"ruf Amin mengungkapkan saat ini potensi radikalisme mengalami
penurunan. Walau begitu, Ma"ruf tetap meminta masyarakat waspada dan mencegah
sikap intoleransi hingga radikalisme.
Baca Juga:
Facebook Terbanyak, BNPT: 600 Akun Medsos Berunsur Radikal
"Kita harus selalu waspada dan tetap berusaha mencegah
dan menanggulangi sikap-sikap intoleransi, radikalisme, dan ekstremisme ini, meski
potensi radikalisme kini sudah mengalami penurunan yang signifikan," kata
Ma"ruf, Rabu (16/6).
Merujuk data survei yang dikeluarkan Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT), kata Ma"ruf, indeks potensi radikalisme (IPR)
tahun 2020 mencapai 14,0 dengan skala 0 sampai 100. Sementara IPR pada 2019
mencapai 38,4.
"Karena ancaman itu walaupun 2020 lebih agak menurun
dibanding 2019, masih tetap potensial. Terorisme ini gerakannya kadang muncul
dan tenggelam, berubah-ubah," ujarnya.
Baca Juga:
BNPT Wanti-wanti Gerakan Radikal Jelang Pemilu 2024
Lebih lanjut, Ma"ruf menilai capaian tersebut menggembirakan
bagi semua pihak. Ia turut mengapresiasi kerja keras semua pihak yang mendukung
kebijakan deradikalisasi dan kontra radikalisme.
Meski demikian, Ma"ruf mengatakan Indonesia masih akan
dihantui ancaman ekstremisme dan radikal terorisme yang selalu bermetamorfosis.
Menurutnya, kelompok ini kerap memakai beragam pola dengan mengusung isu yang
anti-Pancasila.
"Menggunakan banyak pola dengan mengusung isu-isu yang
tidak sejalan dengan ideologi Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI. Ancaman
ini telah menciptakan kondisi rawan serta gangguan atas stabilitas dan keamanan
nasional," kata Ma"ruf.