WahanaNews.co | Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) minta masyarakat, terutama yang berada di kawasan Indonesia bagian tengah untuk waspada terhadap ancaman kekeringan.
Adapun wilayahnya meliputi Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca Juga:
Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis: Wilayah RI Terdampak hingga Agustus 2024
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG A Fachri Radjab mengatakan, berdasarkan analisis curah hujan pada dasarian III September 2021, sebanyak 11,99 persen wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan dan sisanya masih mengalami musim kemarau.
Siaran informasi BMKG, Jumat (8/10), menyebutkan bahwa hari tanpa hujan ekstrem panjang terjadi di wilayah Bali, NTB, dan NTT menurut hasil pemantauan hingga 30 September 2021. Hari tanpa hujan paling panjang, selama 179 hari, menurut BMKG, terjadi di wilayah Kupang, NTT.
Menurut hasil pemantauan BMKG, hujan kategori rendah (kurang dari 20 mm/10 hari) yang bisa menyebabkan kekeringan meteorologis berpeluang terjadi di beberapa kabupaten/kota di Provinsi Bali, Maluku, NTT, dan NTB.
Baca Juga:
BMKG Imbau Wilayah di Jawa Tengah Waspadai Kekeringan Saat Puncak Musim Kemarau
Dengan kondisi tersebut, BMKG menyampaikan imbauan kepada warga untuk mewaspadai kejadian cuaca ekstrem.
Adapun bentuk cuaca ekstrem yang mengancam antara lain: