Namun, di awal babak kedua atau menit 46, Shin Tae-yong mengeluarkan keputusan mengejutkan. Ia memasukkan Syahrian Abimanyu dan mengeluarkan Rachmat Irianto. Alhasil, lini tengah Timnas Indonesia U-23 menjadi lowong dan Vietnam berhasil memanfaatkannya.
3. Fullback Lemah
Baca Juga:
Presiden Jokowi: Harapan Dominasi Timnas Indonesia di Laga Piala Asia U-23
Dua fullback Timnas Indonesia U-23, Rio Fahmi dan Firza Andika, bermain di bawah standar. Kerap kali, serangan-serangan Vietnam dilancarkan dari area sayap.
Bahkan kelar pertandingan, netizen Indonesia mengeluarkan sumpah serapah kepada Rio Fahmi di media sosial. Melihat fakta di atas, Timnas Indonesia U-23 begitu merindukan kehadiran Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan yang biasa turun di posisi fullback kanan dan kiri.
2. Stamina Merosot
Baca Juga:
Suporter Banjiri Tempat Latihan Timnas Indonesia di Lapangan Sidolig Bandung
Stamina pemain Timnas Indonesia U-23 merosot ketika pertandingan memasuki menit 60. Akibatnya, pelatih Timnas Vietnam U-23, Park Hang-seo, memanfaatkan kelemahan di atas.
“Ketika pertandingan menginjak 60 menit, fisik lawan mengalami penurunan. Di babak pertama, tim mempertahankan konsentrasinya. Di akhir babak pertama, saya menyuruh para pemain untuk menjaga konsentrasi yang sama,” ucap Park Hang-seo dikutip dari laman Soha, Jumat (6/5/2022).
“Perubahan taktik pertama adalah posisi Nguyen Van Tung. Ia striker yang bagus , tapi dia masih belum berpengalaman jadi saya memasukkan Manh Dung,” lanjut juru taktik asal Korea Selatan ini.