"Salah satu peluang yang bisa
diambil yakni FIA Electric and New Energy
Championship," ungkapnya.
Ketua Dewan Pembina Motor Besar
Indonesia (MBI) ini menegaskan, IMI juga harus mendukung pemerintah dalam
mengedukasi keselamatan berlalu lintas di jalan raya.
Baca Juga:
Pemkab Kotim Rencanakan Pembangunan Kembali Sirkuit di Sampit Hingga Penuhi Standar
IMI akan menggencarkan standarisasi
tata cara berkendara berkelompok sebagai panduan komunitas otomotif dalam
melakukan berbagai aktivitasnya.
"IMI berkomitmen menjadikan
kegiatan touring club otomotif tak hanya sekadar sarana melepas lelah dan
penat. Melainkan juga harus memberikan nilai tambah ekonomi. Antara lain dengan
mempromosikan destinasi wisata yang dilalui selama touring, menjaga kelestarian
lingkungan, dan memberikan bantuan sosial ke berbagai lapisan masyarakat,"
tegas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia ini
juga mendorong IMI bisa mewujudkan legalitas olahraga dan industri modifikasi
otomotif, yang saat ini sedang berkembang di berbagai penjuru daerah.
Baca Juga:
IMI: Insiden Meninggalnya Andi Supriady di Paser Bukan Bagian dari Agenda
Sehingga meningkatkan nilai tambah
ekonomi UMKM di sektor otomotif sebagai salah satu penyelamat perekonomian dari
keterpurukan akibat pandemi Covid-19.
"Indonesia juga memiliki peluang
besar dalam digital motorsport. IMI bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga
telah bekerja sama mengembangkan Akademi Digital Motorsport Indonesia (ADMI).
Trend perkembangan digital motorsport di dunia terus melesat. Bahkan telah
masuk dalam salah satu cabang FIA, dan telah disertifikasi oleh FIA pada 2018.
Karenanya, Indonesia tak boleh tertinggal," tutup Bamsoet. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.