WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, menegaskan bahwa perubahan skema permainan yang diterapkannya saat menghadapi Newcastle United pada laga Boxing Day tidak dipengaruhi oleh tekanan media.
Ia menekankan bahwa keputusan tersebut murni bagian dari proses adaptasi tim dalam menghadapi situasi pertandingan yang berbeda.
Baca Juga:
Ruben Amorim Akui Absennya Bruno Fernandes Jadi Tantangan Besar bagi MU
Dalam laga yang berakhir dengan kemenangan tipis 1-0 atas The Magpies, Sabtu (27/12/2025), Amorim memilih meninggalkan formasi tiga bek yang kerap digunakannya.
Pelatih asal Portugal itu justru menerapkan skema empat bek sejak menit awal, dengan dua gelandang bertahan untuk menjaga keseimbangan permainan.
Strategi tersebut kemudian kembali disesuaikan pada menit-menit akhir pertandingan. Demi mengamankan keunggulan, struktur permainan MU berubah menjadi enam bek.
Baca Juga:
Setahun Pimpin MU, Amorim Bidik Tiga Poin Saat Jamu Everton
Langkah ini terbukti efektif karena Setan Merah mampu mencatatkan clean sheet, yang menjadi catatan nirbobol kedua mereka sepanjang musim Liga Inggris.
Amorim menjelaskan bahwa fleksibilitas taktik sebenarnya sudah menjadi bagian dari rencana besarnya sejak awal menangani Manchester United.
Namun, ia menegaskan perubahan tidak bisa dilakukan secara terburu-buru, melainkan menunggu momen ketika tim sudah menunjukkan kestabilan permainan.
Pelatih berusia 40 tahun itu menilai bahwa perubahan yang dilakukan terlalu dini justru dapat memunculkan kesan bahwa pelatih tunduk pada tekanan eksternal.
Menurutnya, kondisi tersebut berpotensi merusak kepercayaan pemain terhadap arah dan visi kepelatihan yang sedang dibangun.
“Saat datang musim lalu, saya sadar belum punya pemain ideal untuk sistem itu. Namun, proses baru dimulai,” ujar Amorim dalam konferensi pers jelang laga melawan Wolves, Senin (29/12/2025).
“Kami mencoba membangun identitas. Kini momennya berbeda, kami memiliki skuad terbatas dan harus beradaptasi,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Amorim kembali menegaskan bahwa perubahan formasi sama sekali tidak dipicu oleh desakan media maupun tekanan dari para pendukung Manchester United.
“Jika saya mengubahnya karena tekanan kalian, itu akan menjadi akhir saya sebagai manajer,” kata Amorim.
Sebelumnya, Amorim juga sempat melakukan penyesuaian taktik saat MU bermain imbang 4-4 melawan Bournemouth pada pertengahan bulan ini.
Namun, pelatih Bournemouth, Andoni Iraola, menilai bahwa Manchester United sejatinya tetap menggunakan sistem yang sama, hanya dengan pendekatan yang lebih lentur.
“Ini sistem yang sama seperti yang selalu mereka mainkan, tetapi mereka beradaptasi tergantung siapa yang Anda pasang. Pada akhirnya, ini adalah sistem yang sangat fleksibel,” ujar Iraola usai pertandingan melawan MU.
Selanjutnya, Manchester United dijadwalkan menjamu Wolverhampton Wanderers di Stadion Old Trafford pada laga pekan ke-19 Liga Inggris, Rabu (31/12/2025).
Pertandingan tersebut akan menjadi ujian berikutnya bagi skuad asuhan Ruben Amorim untuk menunjukkan konsistensi permainan serta efektivitas adaptasi taktik yang tengah diterapkan.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]