WahanaNews.co | Sebanyak 543 peserta yang terdiri dari 379 putra dan 164 putri di dua kategori usia yakni U-11 dan U-13 bakal bertanding di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah.
Audisi Umum PB Djarum 2022 telah memasuki tahap ketiga, Jumat 21 Oktober 2022. Pada fase ini, seluruh peserta akan mulai menjalani seleksi dengan sistem turnamen. Mereka kembali melanjutkan perjuangan mendapatkan beasiswa PB Djarum 2022.
Baca Juga:
Gregoria Mariska Persembahkan Medali Pertama Bagi Indonesia di Olimpiade 2024 Paris
Lewat Audisi Umum PB Djarum Namun, kali ini mereka wajib menang demi menjaga asa merebut Super Tiket dan bergabung dengan PB Djarum.
Untuk mereka yang kalah harus rela mengubur mimpinya untuk bergabung dengan PB Djarum. Masing-masing peserta akan menjalani dua kali pertandingan dalam satu hari. Tahap turnamen ini akan berlangsung kurang lebih selama tiga hari.
Kemudian, PB Djarum akan menyaring peserta terbaik untuk menjalani masa karantina selama tiga pekan.
Baca Juga:
Tragedi di Lapangan: PBSI Singgung Peran Wasit dalam Kematian Zhang Zhi Jie
Yuni Kartika selaku Koordinator Atlet Putri Tim Pencari Bakat pada Audisi Umum PB Djarum 2022 menuturkan, proses seleksi terbuka yang diselenggarakan selama lima hari ini merupakan momentum yang tepat untuk menemukan bibit - bibit berkualitas di sektor putri yang kelak diharapkan dapat menjadi srikandi pebulutangkis yang membela Indonesia di kancah dunia.
“Mengembalikan kejayaan prestasi atlet putri Indonesia merupakan tantangan yang cukup besar karena kami tidak ingin prestasi atlet putri terus tertinggal. Sehingga tentu diperlukan upaya-upaya yang lebih keras lagi yang dimulai dengan mencari bibit-bibit berkualitas. Audisi Umum ini adalah salah satu upaya mengejar ketertinggalan tersebut,” ujar Yuni.
Ia melanjutkan, harapan menemukan bibit berkualitas di sektor putri tersebut mulai terlihat dengan aksi-aksi yang ditunjukkan oleh para pebulutangkis putri yang berlaga di babak turnamen. Dalam fase gugur ini, kualitas pemain muda semakin terlihat karena mereka dituntut untuk menang demi mengamankan Super Tiket untuk melaju ke tahap karantina, meskipun kalah di fase gugur tersebut.
“Turnamen ini kan pressure-nya lebih tinggi dibanding dengan tahap screening kemarin. Jadi gaya bermain, teknik, dan karakter mereka semakin terlihat jelas sehingga Tim Pencari Bakat bisa menelaah kualitas para atlet lebih dalam lagi,” lanjut Yuni.
Harapan akan ditemukannya bibit berkualitas di sektor putri juga diungkapkan oleh Susy Susanti yang turut bergabung sebagai Tim Pencari Bakat pada tahun ini. Peraih Juara Emas Tunggal Putri dalam Olimpiade 1992 ini menuturkan, bergulirnya Audisi Umum PB Djarum 2022 merupakan hal positif untuk meneruskan mata rantai di sektor putri bulutangkis Tanah Air.
“Kesempatan seperti ini juga terbilang jarang. Padahal yang paling penting adalah membentuk seorang atlet itu dimulai sedini mungkin. Jadi, dengan adanya audisi seperti ini tentu sangat membantu sekali dunia bulutangkis Indonesia,” kata Susy.
Salah satu atlet putri yang cukup mencuri perhatian dengan permainan gemilang dalam babak turnamen hari pertama ini ialah atlet putri U-11 Liyana Zahirah. Pebulutangkis bertangan kidal tersebut tampil dominan atas Rachel Abhigeetha Prasetyo dengan skor 21-10 dan 21-3.
Meski baru berusia 10 tahun, sosok yang mengidolakan Susy Susanti itu pandai membaca permainan dan bisa mengeksploitasi titik lemah lawan.
"Tadi aku bisa menang mudah karena permainan lawannya menurut saya kurang baik di kiri dan belakang. Jadi, aku memanfaatkan kelemahannya itu untuk mendulang poin. Semoga dengan ini langkah aku sampai babak akhir berjalan mulus," kata bibit muda asal Pekalongan, Jawa Tengah itu.
Penampilan memukau juga ditunjukkan oleh atlet belia asal Minahasa Selatan, Jordana Alexa Mongkareng. Bertanding melawan Iraningsata Kumala dari Tulungagung, Jawa Timur, Jordana sukses membuat lawan tak berdaya dengan skor mencolok 21-3, 21-3.
Pemain kategori U-11 putri ini sangat perkasa dengan pukulan smash-nya yang cukup kuat untuk anak seusianya.
"Saya senang tadi bisa menang dua set langsung. Saya bisa menang karena lawannya bermain kurang fokus dan banyak kasih bola-bola tanggung. Jadi, saya banyak mendapat poin dari serangan-serangan smash," ucap Jordana. [tum]