WAHANANEWS.CO, Jakarta - Tim Filipina berhasil memupuskan harapan skuad muda Indonesia untuk mencapai semifinal ASEAN Cup ke-11 kalinya. Bermain di hadapan pendukung Indonesia di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (21/12/2024) malam, The Azkals sukses mengalahkan Indonesia yang tampil ceroboh dan kurang matang.
Dalam dua laga kandang di turnamen ini, skuad Garuda menghadapi kenyataan pahit: dua kali harus bermain dengan 10 pemain.
Baca Juga:
Menko Yusril Ungkap Napi WNI Paling bBanyak ddipenjara di Malaysia dan Arab
Pertama, Marselino Ferdinan menerima kartu merah melawan Laos setelah akumulasi kartu kuning akibat tekel terhadap Phatana Phommathep. Insiden ini menggambarkan frustrasi sang pemain Oxford United ketika gagal mencetak gol.
Kemudian, Muhammad Ferarri mengikuti jejak Marselino dengan kartu merah saat melawan Filipina. Pemain Persija Jakarta ini diusir setelah kehilangan kendali emosinya usai diprovokasi kapten lawan, Amani Aguinaldo.
Marselino dan Ferarri, dua pemain kunci yang diharapkan menjadi mentor bagi 16 pemain muda lain, justru membuat tim semakin sulit.
Baca Juga:
Usai Dipindahkan, Menko Yusril Sebut Mary Jane & Bali Nine Tak Bisa ke RI
Sebanyak 14 pemain dalam skuad ini menjalani debut di ASEAN Cup, sementara hanya Erlangga Setyo dan Sulthan Zaky yang belum bermain. Alih-alih menjadi pilar, kedua kapten muda tersebut dinilai gagal menjalankan peran mereka dengan baik.
Pelatih Shin Tae-yong menyatakan kekecewaannya terhadap sikap tak dewasa Marselino dan Ferarri. Ia menilai kartu merah yang didapatkan keduanya menggagalkan rencana strategisnya.
Shin menyebut skuad Garuda kehilangan potensi meraih enam poin di laga kandang, yang akhirnya hanya menghasilkan satu poin.
"Dua kartu merah ini membuat kami kesulitan, terutama karena mayoritas pemain kurang pengalaman di level internasional," ujar Shin Tae-yong dalam konferensi pers usai pertandingan.
Sementara itu, Filipina memastikan diri lolos ke semifinal untuk kelima kalinya, setelah edisi 2010, 2012, 2014, dan 2018.
Pelatih Albert Capellas mengaku senang atas keberhasilan timnya di tengah jadwal padat. Ia menyebut pencapaian ini sebagai hadiah yang pantas untuk masyarakat Filipina.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]