Pesenam kelahiran tahun 2006 itu menuturkan, dirinya sempat merasa gugup menjelang pertandingan.
Namun, latihan intensif yang dijalani selama berbulan-bulan membuatnya mampu mengontrol tekanan dan tampil lebih tenang di arena.
Baca Juga:
Timnas Futsal Indonesia Angkat Trofi Juara CFA International Tournament 2025 di Tiongkok
“Sebenarnya saya agak gugup, tetapi setelah berlatih dan menonton pesenam lain. Saya bisa menyeimbangkan emosi saya,” ujarnya.
Sementara itu, pesenam Amerika Serikat Patrick Hopes, yang berhasil meraih medali perunggu, mengaku bahwa final kali ini merupakan pengalaman yang sarat tekanan.
Meskipun demikian, ia mampu menenangkan diri dan menyelesaikan penampilan dengan baik.
Baca Juga:
KTT Asia Timur Usung Energi Bersih, Tiongkok Ajak ASEAN Perkuat Kolaborasi Hijau
“Saya agak stres,” kata Hopes singkat. Namun, ia berhasil menenangkan diri sesaat sebelum tampil di atas arena.
“Tetapi, begitu saya melakukan pemanasan dan mulai tampil. Saya menyadari rasanya sama saja,” katanya lagi dengan nada lega.
Kejuaraan Dunia FIG ke-53 di Jakarta menjadi ajang debut internasional bagi Hopes. Ia menyebut pencapaiannya kali ini sebagai langkah awal dalam karier profesionalnya di dunia senam.