WAHANANEWS.CO, Jakarta - Manny Pacquiao bersiap untuk kembali mencetak sejarah.
Di usia 46 tahun, legenda tinju asal Filipina ini percaya diri mampu mengalahkan Mario Barrios dalam perebutan sabuk juara dunia kelas welter WBC.
Baca Juga:
Di Gunung Merapi, Pacquiao Digempur “Pukulan Naga Terbang” Chris John
Jika menang, Pacquiao akan menjadi petinju tertua kedua yang berhasil menyandang gelar dunia, hanya kalah dari Bernard Hopkins yang meraih prestasi tersebut di usia 48 tahun.
Sebagai perbandingan, George Foreman meraihnya saat berumur 45 tahun.
Kemenangan atas Barrios akan menambah catatan kemenangan Pacquiao di kelas welter menjadi 13 kali, sejak pertama kali merebut gelar WBO pada 2009.
Baca Juga:
Hadapi Mario Barrios, Peluang Bangkit Keith Thurman Pasca-Disikat Pacquiao
Kala itu, ia menumbangkan Miguel Cotto dengan kemenangan KO di ronde ke-12.
Sebagai satu-satunya juara dunia dalam delapan divisi dan anggota Hall of Fame Tinju Internasional, Pacquiao kembali naik ring dengan ambisi besar.
Di usia yang tak lagi muda, ia tetap menunjukkan semangat dan antusiasme tinggi.
“Saya masih bersemangat untuk itu, dan saya menikmati semua latihan,” ujar Pacquiao kepada BoxingScene, dengan rekor 62 kemenangan (39 KO), 8 kekalahan, dan 2 hasil imbang.
“Saya masih memiliki gairah seperti sebelumnya, jadi saya sangat senang dan tidak perlu khawatir tentang hal itu,” tambahnya.
Setelah kekalahan pada Mei lalu, Pacquiao dengan cepat kembali ke latihan intensif sambil tetap menjalankan tugasnya di Senat Filipina.
Kini, ia mempersiapkan diri menghadapi Mario Barrios Jr (29-2-1, 18 KO), petinju asal San Antonio, yang saat ini memegang gelar juara WBC di kelas 66,6 kg.
“Saya yakin saya akan memenangkan pertarungan,” kata Pacquiao.
“Namun saya tidak akan menganggap enteng dan tidak akan meremehkannya. Saya harus menghukum diri saya sendiri seperti yang saya lakukan sebelumnya dalam latihan."
Pacquiao kini kembali berlatih di bawah arahan pelatih legendaris Freddie Roach, menjalani program fisik intensif seperti yang dulu membuatnya dan Floyd Mayweather Jr menjadi ikon era modern tinju.
Ia juga menyadari bahwa performanya dalam dua laga ekshibisi terakhir belum memuaskan, dan menyalahkan kurangnya persiapan saat itu.
"Saya hanya berlatih satu minggu untuk itu, jadi...,” katanya menjelaskan.
Pacquiao berjanji akan menunjukkan versi terbaik dirinya.
“Mereka semua dapat mengharapkan Manny Pacquiao yang baik. Saya tahu para penggemar sangat antusias untuk menonton Manny Pacquiao lagi. Saya akan melakukan yang terbaik, dan itulah mengapa saya melakukan [hal ini] dalam latihan, melakukan semua kerja keras seperti yang saya lakukan sebelumnya di sasana. Saya di sini untuk memberikan pertarungan yang bagus. Saya tidak akan mengecewakan para penggemar."
Semangat Pacquiao makin berkobar menyusul kemenangan dua petinju yang berada di bawah naungan promosi miliknya: Willibaldo Garcia (kelas terbang super asal Meksiko) dan Pedro Taduran (kelas minimum asal Filipina).
''Saya sangat senang dan bahagia untuk mereka dan senang bisa membantu orang lain untuk mencapai tujuan saya,” kata Pacquiao.
Pertarungan melawan Barrios juga membuka peluang Pacquiao mengulang kembali momen manis saat merebut gelar dunia pertamanya di kelas welter, yang selalu hadir dalam benaknya akhir-akhir ini.
“Sangat berarti untuk kembali, dan saya memohon kepada Tuhan,” ungkap Pacquiao mengenai ambisinya merebut gelar dunia di usia senja bagi seorang petinju.
Ada juga dukungan dari juara WBA kelas welter, Rolly Romero, yang secara terbuka menyatakan keinginan bertarung jika Pacquiao menang atas Barrios. Namun, Pacquiao menegaskan fokus utamanya saat ini.
"Saya tidak tahu. Satu per satu. Saya harus fokus pada pertarungan yang satu ini," katanya.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]