Hebatnya lagi, sebelum menang atas Meijer, Si Narsar sebelumnya bermain catur simultan melawan tujuh pecatur. Dia mencatat hasil yang bagus, enam kali menang dan menelan satu kekalahan.
Foto pecatur Si Narsar dengan istri dan anaknya.Foto/Tropenmuseum
Pers lokal menyorot tur turnamen catur Si Narsar secara detail (skor dan pertandingan). Akhirnya, kisah tentang si Narsar sampai ke Belanda dan melahirkan banyak sanjungan perkumpulan catur di Belanda. Beberapa media di Belanda memuat pendapat di beberapa kolom catur dengan judul : "Bataksche Capablanca" dan "Oostkustsche Tarrasch."
Baca Juga:
Bocah Kelas 1 SD di Luwu Timur Sulsel Juara 1 Kejurnas Catur
Media Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië (Berita Hari Ini untuk Hindia Belanda) pada edisi 31 Januari 1914 memuat profil Si Narsar. Dituliskan bahwa Si Narsar berusia sekitar tiga puluh tahun, memiliki tiga istri, dan tinggal di Berastagi, sebuah daerah pegunungan di barat laut Danau Toba.
Ketika Perang Dunia I pecah di Eropa, Si Narsar masih sempat melakukan tur di sejumlah kota di Sumatera melawan pemain top Belanda. Sekitar dua tahun ke depan, dia masih menggelar sejumlah pertandingan. Namun, perang yang makin meluas membuat rencana Si Narsar tur ke Eropa semakin tak terwujud.
Setelah perang Dunia I, berita dan kiprah tentang Si Narsar meredup. Pada 1923, Meijer menemui Si Narsar di Berastagi dan melaporkan sudah jarang sekali bertanding catur selama beberapa tahun. Si Narsar terpaksa melupakan permainan catur karena sibuk mencari nafkah untuk keluarganya. Apalagi harga beras semakin mahal, sehingga tidak ada waktu lagi untuk bermain catur.
Baca Juga:
Kapolda Jambi Silaturahmi Bersama Deputi Kantor Staf Kepresidenan Bahas Masalah Batubara dan Transportasi di Jambi
Pada pertemuan ini Meijer sempat bermain catur melawan Si Narsar dalam dua babak. Hasilnya tidak mengecewakan, Meijer dan Si Narsar sama-sama meraih satu kali kemenangan.
Meijer pun mencatat dan menerbitkan dua partai permainan catur tersebut di Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië (Berita Hari Ini untuk Hindia Belanda) pada edisi 11 Mei 1923. Meijer menyebutkan, meskipun sudah lama tidak bertanding catur dan hanya menguasai teori dasar, Si Narsar tetap merupakan lawan berbahaya. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.