Tigor mengklaim akomodasi yang disediakan sudah sesuai dengan MoU Pelatnas Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON).
Ia menyampaikan PB PASI juga sudah mengajak Odekta untuk berdialog. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penyerapan aspirasi dari organisasi sebagai payung hukum atlet.
Baca Juga:
Demi Tiket Olimpiade Paris 2024, Sprinter Zohri Siap Bertanding di Tokyo Open
"Saya cuma tanya saja (ke Odekta). Dia bilang hanya menyampaikan yang dirasakan," ujarnya.
Sebelumnya, Odekta mengaku kepemimpinan Ketua Umum PB PASI Luhut Binsar Panjaitan tidak maksimal.
Ia mengaku tidak mendapat beberapa fasilitas penunjang sebagai atlet.
Baca Juga:
9 Pebalap Sepeda RI Ikut Kejuaraan Asia Kontinental 2022
Dengan fasilitas yang dirasa minim itu Odekta membuktikan diri meraih medali emas di nomor maraton SEA Games 2021, sekaligus mencetak sejarah setelah Indonesia tidak menjuarai nomor tersebut selama 11 tahun.
"Saya ingin menyampaikan bahwa jangan hanya peduli ketika kita berhasil, tapi ketika gagal dibuang. Tolong untuk pengurus federasi dan apapun yang bersangkut-paut di kepengurusan, tolonglah," kata Odekta.
"Saya butuh pijat saja tidak ada. Saya sewa apartemen, invoice-nya tidak diganti. Tapi buat apa mempermasalahkan itu sebelum ada hasil," ujar peraih medali emas PON Papua untuk DKI Jakarta itu.