WahanaNews.co | Mantan bek Liverpool Dejan Lovren meyakini Timnas Rusia tak pantas dicoret sebagai peserta Piala Dunia tahun ini. Pemain asal Kroasia itu menegaskan bahwa urusan olahraga dan politik semestinya dipisah.
Timnas Rusia sendiri awalnya berkesempatan ke babak playoff Piala Dunia 2022 dan bersiap melawan Timnas Polandia pada 24 Maret 2022.
Baca Juga:
Rusia: Tiga Tewas dan 120 Lebih Terluka Akibat Serangan Rudal Ukraina
Namun dengan adanya invasi Rusia ke Ukraina pada bulan Februari, FIFA menangguhkan tim nasional serta klub-klub Rusia dari turnamen internasional.
Alhasil langkah Polandia ke Qatar semakin dekat. Mereka kemudian mengalahkan Timnas Swedia untuk mengamankan tiket ke pesta sepakbola dunia tersebut.
Terlepas dari perang yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina, pemain yang kini merumput di FC Zenit masih kesal dengan fakta bahwa Timnas Rusia tidak dapat berpartisipasi di Piala Dunia.
Baca Juga:
Akhiri Perang Presiden Ukraina Zelensky Bakal Ajukan Damai dengan Rusia
“Saya marah karena Rusia tidak ada di Piala Dunia. Saya selalu mengatakan bahwa olahraga dan politik harus dipisahkan,” katanya seperti yang dikutip dari Sportskeeda.
Ia melanjutkan, “bahkan jika itu terjadi (Rusia menginvasi Ukraina), Rusia seharusnya diizinkan untuk ikut Piala Dunia.”
Lovren menyayangkan beberapa tim yang menurutnya brilian seperti Rusia, Italia, dan Mesir tidak bisa berkompetisi di Qatar.
“Rusia adalah tim nasional yang hebat dan sayang sekali mereka tidak main di Piala Dunia, serta tim dan pemain nasional lainnya seperti Italia atau teman saya Mohamed Salah (Mesir). Tapi saya pikir segalanya akan segera berubah, Anda harus berpikir positif,” tutur Lovren.
Sebelum perang antara Rusia dan Ukraina terjadi, Rusia memang bisa dibilang rajin mengikuti kompetisi di kancah internasional.
Perwakilan negara Vladimir Putin ini mengirim Spartak Moskow untuk berlaga di Liga Europa. Sayangnya, lagi-lagi karena masalah perang, Spartak Moskow harus dicoret dari kompetisi.
Final Liga Champions musim 2021/22 pun awalnya akan diselenggarakan di Krestovsky Stadium di Saint Petersburg. Tapi kemudian dipindahkan ke Stade de France, Paris. [rna]