WAHANANEWS.CO, Jakarta - Rusia dilaporkan telah memberikan suaka politik kepada mantan Presiden Suriah, Bashar Al Assad, setelah ia tiba di Moskow pada Minggu (8/12/2024) waktu setempat. Langkah ini dilakukan untuk melindungi pangkalan militer Rusia di Suriah sekaligus menjaga hubungan diplomatik yang telah lama terjalin antara kedua negara, menurut laporan Reuters.
Seorang sumber anonim mengungkapkan bahwa kelompok pemberontak Suriah telah berjanji untuk menjaga pangkalan militer Rusia.
Baca Juga:
Pastikan Sampah Tak Menumpuk Selama Lebaran, DLH Tangerang Siagakan 1.000 Petugas
Namun, situasi di sekitar pangkalan-pangkalan tersebut semakin tegang setelah kelompok pemberontak berhasil menggulingkan rezim Al Assad.
Pangkalan militer Rusia yang ada di Suriah meliputi pangkalan udara Hmeimim di Provinsi Latakia dan pangkalan angkatan laut di pesisir Suriah.
Al Assad sendiri dilaporkan meninggalkan Suriah menuju Moskow setelah kelompok pemberontak mengambil alih kendali di Damaskus dan menggulingkan pemerintahannya pada Minggu.
Baca Juga:
Maksimalkan Penjagaan, Polisi Jamin Keamanan Wisatawan di Kepulauan Seribu
Melalui Kementerian Luar Negeri, Rusia menyatakan bahwa Al Assad telah menyerahkan perintah untuk transisi kekuasaan secara damai sebelum keberangkatannya.
Keberhasilan pemberontak merebut Damaskus menandai akhir dari rezim Assad yang telah berkuasa di Suriah selama enam dekade.
"Presiden Suriah Assad dan keluarganya kini berada di Moskow. Rusia memberikan suaka atas dasar kemanusiaan," demikian pernyataan seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Rusia kepada kantor berita Interfax.