WAHANANEWS.CO, Jakarta - Di balik gemerlap dan ketatnya persaingan MotoGP 2025, terdapat kisah-kisah dramatis yang melibatkan pembalap-pembalap top dunia.
Salah satunya adalah soal keputusan mengejutkan beberapa pembalap yang memilih mengakhiri kontrak lebih awal dari kesepakatan semula.
Baca Juga:
Ralat Mutasi TNI, Panglima Dikritik ISDS
Tak hanya sekali, fenomena ini menjadi bukti bahwa ketegangan dan dinamika internal tim bisa berujung pada langkah ekstrem dari para rider.
Baru-baru ini, Jorge Martin menjadi sorotan publik usai dikabarkan ingin segera hengkang dari Aprilia Racing, meskipun kontraknya masih berlaku hingga tahun 2026.
Keinginan Martin untuk pergi lebih cepat menunjukkan bahwa tidak semua kerja sama antara pembalap dan tim bisa berjalan sesuai rencana.
Baca Juga:
Tikungan Kiri Jadi Titik Lemah: Marquez Akui Kesalahan di Jerez
Namun ternyata, Martin bukanlah satu-satunya yang mengambil keputusan seperti itu.
Setidaknya, ada tiga pembalap yang saat ini masih tampil di grid MotoGP 2025 yang pernah mengambil langkah serupa memutus kontrak lebih dini karena berbagai alasan, mulai dari performa tim yang tak memuaskan hingga konflik internal.
Berikut adalah tiga nama besar yang pernah memilih mengakhiri kerja sama dengan timnya lebih cepat dari jadwal:
1. Johann Zarco
Pembalap asal Prancis ini pernah menjalin kontrak dengan tim pabrikan KTM untuk berlaga di musim 2019 dan 2020.
Namun, performa motor KTM yang jauh dari ekspektasi membuat Zarco kehilangan semangat. Ia pun memutuskan untuk mengakhiri kontraknya di tengah musim 2019.
Meski sempat menjadi keputusan kontroversial, langkah Zarco menunjukkan betapa krusialnya performa motor bagi mental dan karier seorang pembalap.
2. Maverick Vinales
Vinales juga menjadi pusat perhatian ketika hubungannya dengan Yamaha memburuk pada musim 2021.
Saat MotoGP Styria berlangsung, ia diduga melakukan sabotase dengan memaksa motor melaju secara tidak normal.
Aksinya tersebut disebut-sebut sebagai bentuk kekecewaan terhadap tim.
Awalnya, kontraknya dijadwalkan berakhir pada penghujung musim 2021.
Namun akibat insiden itu, Yamaha memutuskan memecatnya lebih awal, tepat di pertengahan musim.
Keputusan itu mengejutkan publik dan menjadi salah satu momen paling dramatis dalam sejarah modern MotoGP.
3. Marc Marquez
Nama besar yang juga masuk dalam daftar adalah Marc Marquez, salah satu pembalap tersukses dalam satu dekade terakhir.
Ia memperpanjang kontraknya dengan Repsol Honda hingga musim 2024, namun kenyataan berkata lain.
Cedera serius yang ia alami sejak 2020, ditambah performa Honda yang menurun drastis selama tiga musim berturut-turut, membuatnya kehilangan kepercayaan pada proyek tim tersebut.
Akhirnya, Marquez memilih menyudahi kontraknya pada akhir musim 2023.
Ia kemudian bergabung dengan Gresini Racing untuk musim 2024, sebelum akhirnya menandatangani kontrak baru bersama tim pabrikan Ducati Lenovo untuk musim 2025.
Kini, ia kembali bersaing memperebutkan gelar juara dunia dengan motor yang lebih kompetitif.
Keputusan untuk mengakhiri kontrak secara prematur bukanlah hal yang mudah bagi seorang pembalap.
Selain pertimbangan profesional, ada pula risiko hukum, finansial, hingga reputasi.
Namun, ketiga pembalap ini membuktikan bahwa kadang pilihan sulit harus diambil demi kelangsungan karier dan ambisi di lintasan balap.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]