Terlebih, dia memiliki jalinan masa bakti “fenomenal” dengan tim pabrikan asal Jepang itu.
Dia dikontrak untuk durasi yang lama, yakni empat tahun (sejak 2020).
Baca Juga:
MotoGP Jepang: Perebutan Gelar Dunia Memanas, Marquez Siap Tentukan Nasib di Motegi
Jarang-jarang ada tim yang langsung berani menggaransi kontrak rider-nya untuk tenggat waktu seperti itu.
Maksimal, sebuah tim akan memberikan kontrak dua tahun plus opsi perpanjangan.
Satu di antara alasan mengapa situasi tersebut berlangsung lantaran besaran gaji pembalap menjadi sorotan utama.
Baca Juga:
Duel Sengit di Misano: Marquez Kunci Kemenangan ke-11 Musim Ini
Kini, banyak rider di MotoGP 2022 mengalami penurunan upah dan besaran satu dengan yang lain tergolong fantastis.
Sebagai contoh saja, gaji dari Marc Marquez, jika dikumpulkan, merupakan seperempat dari pembalap di MotoGP musim ini.
Fakta ini menandakan bahwa ketimpangan soal upah menjadi polemik tersendiri dalam industri ajang balap grand prix roda dua ini.