WahanaNews.co | Rusia dituduh melakukan melakukan operasi false flag atau bendera palsu di sebuah taman kanak-kanak di Donbas, Ukraina.
Menurut Johnson, Rusia menjadikan operasi ini sebagai alasan untuk menyerang Ukraina.
Baca Juga:
Menteri Imipas Sebut Hingga Kini Tak Ada Pembahasan Pemulangan Reyhnard & Hambali
Berdasarkan video dan gambar, tampak sebuah TK di Donbas dihantam oleh peluru pada Kamis (17/2).
"Kami tahu [ini] adalah operasi bendera palsu yang dirancang untuk mendiskreditkan Ukraina, yang dirancang untuk menciptakan dalih, provokasi palsu untuk tindakan Rusia," kata Johnson kepada wartawan.
Johnson pun menyebut operasi serupa kemungkinan akan sering terjadi dalam beberapa waktu ke depan.
Baca Juga:
PLN Bersama SKK Migas Gandeng University of Dundee Gelar Public Lecture, Kolaborasi Untuk Transisi Energi
"Kami sangat khawatir bahwa hal seperti itu akan kami lihat lebih banyak dalam beberapa hari ke depan," kata Johnson.
Johnson pun memastikan bahwa Inggris akan memberikan sanksi ekonomi yang berat untuk Rusia jika menyerang Ukraina. Namun, dia masih memberi kesempatan untuk Rusia mundur dan menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina.
"Saya pikir masih ada waktu bagi rezim Putin untuk mundur.Masih ada waktu untuk menghindari malapetaka, malapetaka bagi Rusia, malapetaka bagi Ukraina dan bagi dunia," kata Johnson.