WahanaNews.co | Hasil monitoring dan verifikasi lapangan yang dilakukan Kantor Staf Presiden, sampai saat ini masih ada kekhawatiran wisatawan terkait ketersediaan hunian, yang menyebabkan penjualan tiket MotoGP belum maksimal.
Pemerintah pun mengakui penjualan tiket penyelenggaraan MotoGP Mandalika masih minim. Deputi I Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Febry Calvin Tetelepta, mengatakan hal ini tak terlepas dari ketersediaan akomodasi yang terbatas.
Baca Juga:
Pertamina Mengajak Konsumen Rasakan Pertamax Turbo di Sirkuit Mandalika
"Salah satu penyebab minimnya penjualan tiket MotoGP tidak terlepas dari ketersediaan akomodasi yang terbatas. Wisatawan khawatir tidak mendapat penginapan sementara mereka sudah terlanjur membeli tiket MotoGP," kata Febry dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3/3).
Febry mengatakan, dari semua akomodasi yang tersebar di Lombok, saat ini hanya 75 persen yang bisa beroperasi karena adanya pandemi Covid-19.
Dari jumlah itu, setengahnya sudah terbooking, dan masih tersedia 7.200 kamar.
Baca Juga:
Pemkab Lombok Tengah NTB Mengusulkan Pembangunan Kantor Imigrasi
Namun, ia memastikan pemerintah telah melakukan berbagai upaya agar masyarakat dapat mengakses akomodasi dengan terjangkau.
Salah satunya dengan memberlakukan Pergub NTB Nomor 9/2022 yang mengatur tarif akomodasi selama acara internasional.
"Untuk memaksimalkan pemanfaatan homestay atau sarhunta, KSP juga mendorong agar homestay yang ditawarkan dapat diakses melalui saluran ITDC online," ujarnya.