Paket itu sudah termasuk akomodasi selama empat malam di kamar bersama (sharing bedroom).
"Masalah dengan Piala Dunia di Qatar adalah sangat sedikit alternatif yang ada," kata Evain.
Baca Juga:
Aksi Brutal Uruguay di Piala Dunia 2022 Sebabkan 4 Bintangnya Dihukum FIFA
"Di Piala Dunia di Brasil atau Rusia, Anda bisa naik kereta, menyewa mobil, tinggal 200 km jauhnya atau datang hanya untuk hari pertandingan," lanjutnya.
Namun, Direktur Eksekutif Expat Sport, Sue Holt, mengatakan, ada berbagai akomodasi yang sesuai dengan sebagian besar anggaran penggemar.
"Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Meksiko, China, dan India termasuk di antara negara-negara di mana para penggemar menunjukkan minat paling besar pada paket-paket untuk UEA," katanya.
Baca Juga:
Kembali Buat Kontroversi, Wasit yang Disemprot Messi Ingin Pensiun
Robert Mogielnicki, cendekiawan senior di Arab Gulf States Institute di Washington, menilai, menjadi tuan rumah Piala Dunia adalah tentang "prestise" bagi Qatar, negara monarki yang hanya berpenduduk 2,8 juta orang.
"Apa yang tidak diinginkan Qatar terjadi adalah terjebak dengan kelebihan sarana dan prasarana infrastruktur pariwisata untuk segmen wisatawan yang tidak mungkin menjadi kehadiran reguler dan konsisten (turis) di negara ini," katanya.
Dia menduga bahwa Qatar akan terus berupaya menarik wisatawan kaya dari kalangan elit.