WahanaNews.co | Presiden Jokowi hari ini meresmikan Sirkuit Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ia juga berkesempatan menjajal sirkuit kebanggaan Indonesia itu menggunakan motor modifikasi.
Baca Juga:
Pertamina Mengajak Konsumen Rasakan Pertamax Turbo di Sirkuit Mandalika
Seusai menjajal, Jokowi mengaku tak berani melaju kencang (ngebut) di sirkuit tersebut.
Terlebih, Mandalika juga baru saja dilanda hujan.
“Saya enggak berani ngebut. Meskipun enggak ngebut saya kira yang lain-lain jauh tertinggal,” kata Jokowi di lokasi, Jumat (12/11/2021).
Baca Juga:
Pemkab Lombok Tengah NTB Mengusulkan Pembangunan Kantor Imigrasi
Bagaimana rasanya menjajal sirkuit tersebut?
Jokowi mengakui jalan agak terjal baginya, karena banyak tikungan tajam.
“Saya kira banyak tikungan yang tajam sekali. Di sini kan ada 17 titik tikungan yang saya kira semuanya sulitlah untuk saya. Kalau untuk pembalap mungkin enggak ada masalah, untuk saya sangat sulit,” kenang Jokowi.
Dengan telah diresmikannya sirkuit Mandalika, Jokowi ingin mengajak masyarakat untuk hadir di Sirkuit Mandalika khususnya di event-event internasional.
“Tetapi, tetap sekali lagi protokol kesehatan ketat, dan saya sudah memerintahkan untuk juga didampingi oleh satgas sehingga tata kelola setiap event itu terus dijaga protokol kesehatannya,” urai Jokowi.
Untuk perekonomian lokal, Jokowi berharap ada titik pertumbuhan ekonomi baru di NTB.
“Saya kira ini sebuah perhelatan besar yang setiap tahun akan diadakan di sirkuit Mandalika dan itu dipastikan akan memberikan dampak pertumbuhan ekonomi di Provinsi NTB,” tegas Jokowi.
Saat ini, ia belum mau berkomentar tentang pengembangan sirkuit Mandalika ke depan.
Untuk sejumlah event yang sudah terjadwal, Jokowi mengaku akan mengevaluasi setiap dampak yang ditimbulkan.
“Saya kira ini dicoba dululah World Superbike, dicoba, nanti Moto GP dilaksanakan kita evaluasi baru kita akan ke arah mana akan kelihatan nanti,” pungkas Jokowi.
Hadir mendampingi Jokowi dalam peresmian Sirkuit Mandalika ini Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, dan sejumlah pejabat negara lainnya. [qnt]