Sementara itu Nayla menempati peringkat kelima setelah mendapat skor 5.380. Medali emas pada kategori freestyle female diraih taekwondoin Amerika Serikat (AS) yang mencetak skor 6.080.
Kemudian B. Corradeshi (Italia) meraih perak dengan 5.960 dan perunggu masing-masing diraih C. Chiang (Makau) dengan 5.720 dan A.Amrafe (Iran) dengan 5.640.
Baca Juga:
Uus Kuswanto Terima Audiensi Pengurus Taekwondo Indonesia Jakarta Barat
Dengan hasil ini, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBTI Yefi Triaji mengapresiasi performa maksimal ketiga atlet Merah Putih dalam ajang yang diikuti atlet-atlet terbaik yang pernah juara dan berada di peringkat delapan besar dunia.
Hal senada juga diungkapkan, Ketua Umum PBTI Letjen TNI (Purn) H.M Thamrin Marzuki. Menurutnya atlet Indonesia konsisten berlatih keras meski di tengah masa pandemi Covid-19, sehingga hasil yang raihpun maksimal.
Hal tersebut, kata Thamrin, menunjukkan bahwa prestasi yang dicapai mereka adalah output dari sebuah proses tata kelola pembinaan atlet usia muda yang berjalan dengan baik.
Baca Juga:
Persiapan Kota Pontianak sebagai Tuan Rumah Kejuaraan Nasional Angkat Besi 2024
"Saya sebagai ketua umum PBTI merasa bangga, atlet muda kita berprestasi di tingkat global. Ini menunjukkan walaupun dalam kondisi pandemi Covid–19, pembinaan atlet di pusat maupun di daerah tetap berjalan secara optimal," ujar Thamrin.
World Taekwondo (WT) menggelar event level G2 ini secara online atau virtual karena berlangsung di tengah pandemi. Sebelumnya, telah berlangsung rangkaian World Taekwondo Poomsae Open Challenge I, II, dan III. Dengan kata lain, ini adalah grand final atau putaran akhir dari rangkaian tersebut. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.