WahanaNews.co, Gresik - Meskipun sempat memimpin 1-0, Gresik United akhirnya mengalami kekalahan setelah Deltras bangkit dengan dua gol balasan. Gresik United harus menyerah di tangan Deltras FC dengan skor akhir 2-1.
Kekalahan tersebut menimbulkan kemarahan dari Ultras, kelompok suporter Gresik United.
Baca Juga:
Pj. Gubernur Adhy: Bentuk Kepastian Hukum Atas Kepemilikan Tanah
Di luar Stadion Gelora Joko Samudro (GJOS), ratusan suporter mencoba menggelar demonstrasi menentang manajemen.
Namun, upaya mereka digagalkan oleh kehadiran polisi.
Menurut Kasi Humas Polres Gresik, Iptu Wiwit Mariyanto, kejadian itu terjadi setelah pertandingan sepak bola antara Gresik United dan Deltras FC, dimana Gresik United kalah dengan skor 2-1.
Baca Juga:
Mantan Dirut Ditahan Kejati Jatim, PT INKA Hormati Proses Hukum
Setelah penonton meninggalkan stadion, sejumlah suporter berusaha mencari pertemuan dengan pihak resmi Gresik United untuk menanyakan alasan dari hasil tersebut.
Wiwit menjelaskan bahwa di sekitar stadion, polisi telah mendirikan barikade untuk menjaga keamanan. Meskipun demikian, massa suporter terus mencoba mendekati barikade.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa suporter dapat membahayakan pemain Deltras FC yang belum meninggalkan stadion pada saat itu.
"Di situ sudah dipasang pagarnya, dijaga ndak bisa masuk. Akhirnya suporter ini seperti kesetanan, akhirnya melempar batu atau apa," ujar Wiwit.
"Akhirnya banyak korban berjatuhan, termasuk pak Kabag Ops kena lempar kepalanya. Terus beberapa anggota Polda kena lempar kepala, di situ tetap bertahan kami. Dengan banyak suporter itu, kita tidak bisa mempertahankan situasi. Kalau dipertahankan banyak korban, akhirnya diambil lah tindakan tadi. Tindakan terukur, di luar stadion tadi," ungkap Wiwit.
Wiwit melaporkan bahwa insiden kericuhan berlangsung singkat, sekitar 15 menit. Dalam kejadian tersebut, enam anggota polisi mengalami luka.
"Enam orang terluka, termasuk Kabag Ops. Dari Polres Gresik, Kabag Ops, dan lima dari Polda," ujar Wiwit.
"Dalam kericuhan tersebut, ada yang terkena lemparan di mulut, kepala, dan ada yang mengalami luka di kaki akibat lemparan batu. Kabag Ops juga mengalami luka di bagian kepala," jelas Wiwit.
Selain enam anggota polisi yang terluka akibat lemparan dari suporter, beberapa mobil dinas kepolisian juga mengalami kerusakan.
"Beberapa mobil dinas polisi mengalami kerusakan karena dilempar batu," tambah Wiwit.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]