WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kekalahan memalukan yang dialami tim nasional Indonesia dari Jepang dengan skor telak 6-0 masih menjadi perbincangan hangat.
Berdasarkan informasi dari situs resmi PSSI (pssi.org), hasil tersebut tercatat sebagai kekalahan dengan selisih skor terbesar yang pernah dialami Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Baca Juga:
Bertemu Wamen METI Jepang, Wamendag Roro: Pelaku Usaha Indonesia-Jepang Siap Maksimalkan Pemanfaatan IJEPA
Sebelumnya, Garuda sempat takluk 5-1 dari Irak di ronde kedua, lalu kalah 0-4 dari Jepang dan 5-1 dari Australia di ronde ketiga.
Namun kekalahan dari Jepang kali ini memperlihatkan adanya banyak kelemahan mendasar dalam tim.
Pelatih kepala Patrick Kluivert mengakui rasa kecewa mendalam terhadap hasil tersebut.
Baca Juga:
Pelatih Red Sparks Akui Kehebatan Kim Yeon Koung di Final Kedua Liga Voli Korea
Menurutnya, skuad asuhannya menunjukkan banyak kekurangan, terutama di sektor penyerangan.
Dari akun Instagram @arsiptimnas, diketahui bahwa lini depan menjadi salah satu titik lemah utama.
“Kami perlu meningkatkan kemampuan, mungkin (sektor) serangan, kami kurang memiliki sedikit kekuatan dalam penyelesaian akhir. Jadi saya akan lebih fokus pada hal itu,” ujar Patrick Kluivert.
Mantan penyerang timnas Belanda itu juga menilai bahwa lini tengah dan pertahanan sebenarnya sudah tampil cukup solid. Namun kekalahan besar tersebut tetap menutupi performa sektor lainnya.
“Namun saya pikir lini tengah dan pertahanan kami dalam kondisi yang baik. Meskipun, tentu saja, hasil ini sedikit mengaburkannya. Namun kami akan berusaha mengatasinya. Round 4 adalah babak baru. Dan kemudian kami perlu bersiap sebagai sebuah tim,” tambahnya.
Sementara itu, sejumlah pihak menyoroti kebutuhan mendesak akan tandem sepadan bagi Ole Romeny di lini depan.
Meski striker berusia 24 tahun itu telah mengoleksi tiga gol dari empat penampilan bersama timnas, tetap dibutuhkan pelapis dan pendamping berkualitas.
Nama Jens Raven dan Mauro Zijlstra mencuat sebagai opsi pelapis potensial. Raven, mantan striker timnas U-20, dianggap memiliki insting mencetak gol yang tajam.
Ia telah mencatat 8 gol dalam 17 laga, serta turut membawa Indonesia menjuarai AFF U-19 2024.
Zijlstra, striker 20 tahun dari FC Volendam, kini tengah menjalani proses naturalisasi dan diproyeksikan menjadi bagian dari timnas U-23.
Namun, performanya di level senior masih perlu diuji lewat kompetisi seperti AFF U-23 dan Kualifikasi Piala Asia U-23 2026.
Selain itu, opsi mencari striker keturunan lain juga terbuka. Nama-nama seperti Miliano Jonathans dan Dean Zandbergen sempat menyatakan minat untuk memperkuat timnas Indonesia.
Lantas, siapa yang paling pantas mengisi lini depan mendampingi Ole Romeny di skuad Garuda?
[Redaktur: Ajat Sudrajat]