WahanaNews.co | Pencapaian prestasi Kontingen Indonesia dalam Paralimpiade 2024 Paris yang baru usai bakal menjadi bahan evaluasi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI. Khususnya dalam memetakan potensi para atlet penyandang difabel dalam ajang-ajang Paralimpiade.
Hal tersebut ditegaskan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo menjawab pertanyaan media perihal bagaimana pengembangan cabang-cabang olahraga (cabor) yang masuk ke ranah Paralimpiade, saat menjemput kedatangan Kontingen Paralimpiade Indonesia, Selasa (10/9/2024) sore.
Baca Juga:
Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun Terima Penghargaan dari Kemenpora
“Pastinya kita akan melakukan identifikasi bersama tim pakar Kemenpora dan NPC. Hari ini kita sudah membuktikan, atlet boccia Indonesia yang baru pertama kali tampil di Paralimpiade ternyata menghasilkan medali,” jelas Menpora Dito.
Potensi-potensi seperti itulah yang menurut Menpora bakal diidentifikasi lebih lanjut. Khususnya dalam roadmap ajang-ajang paralimpiade dari 2024 ini sampai 2028 mendatang.
“Ke depan kita akan ada ASEAN Para Games dan Asian para games menuju Paralimpiade 2028. Kira-kira apa saja cabang olahraga yang harus kita kuatkan,” sebut Menpora Dito.
Baca Juga:
Dubes Prancis untuk Indonesia Apresiasi Prestasi Indonesia di Olimpiade dan Paralimpiade 2024 Paris
Di luar cabor-cabor yang mendulang emas dalam Paralimpiade 2024, Menpora meyakini beberapa cabor lain memiliki potensi untuk terus dikembangkan, meliputi sepeda dan juga angkat berat. Pun begitu, Kemenpora juga melirik pengembangan olahraga-olahraga difabel lainnya.
“Misalnya kita sekarang ini bersama dengan NPC sudah mengembangkan olahraga bola basket kursi roda,” terang Menpora.
“Jadi potensi-potensi atlet beserta olahraganya ini yang akan kita identifikasikan, mana yang memiliki potensi paling besar, itulah yang kita fokuskan. Baik dari program visinya, sampai pencarian potensi atletnya,” sambung Menpora Dito.