Menpora Dito juga menegaskan komitmen pemerintah dalam memajukan olahraga atletik di Indonesia.
"Saat ini kami sedang bekerja keras agar atletik di Indonesia semakin maju. Kami telah membangun berbagai fasilitas, seperti pusat pelatihan di Pengalengan, dan sebentar lagi akan diresmikan pusat pelatihan di Cibubur," jelasnya.
Baca Juga:
Menpora Dito Dukung Kolaborasi The Dudas-1 dengan Program-Program Kemenpora
Selain itu, Menpora Dito juga menanggapi aspirasi mengenai atletik sebagai mata pelajaran wajib di sekolah.
Ia mengungkapkan bahwa Kemenpora sedang berdiskusi dengan Kemendikdasmen untuk memformulasikan kebijakan ini.
"Bapak Presiden menginginkan agar jam olahraga di sekolah bertambah, dan atletik dasar akan menjadi materi yang kami perjuangkan. Apalagi atletik adalah 'mother of sport', induk dari segala cabang olahraga," ucapnya.
Baca Juga:
Menpora Dito Apresiasi Dedikasi Shin Tae-yong untuk Timnas Merah Putih
Diakhir sambutannya Menpora Dito berharap para atlet muda tidak berhenti berkompetisi hanya di tingkat SD, SMP, atau SMA, tetapi bisa terus melangkah hingga membawa nama Indonesia di kancah dunia, bahkan hingga Olimpiade.
Sebanyak 3.526 pelajar dari 312 sekolah akan meramaikan SAC Indonesia 2024-2025. Dengan rincian, total 288 pelajar dari masing-masing regional qualifiers (Sumatera, Central Java, Bali Nusra, West Java, Jakarta Banten, dan East Java), Mereka akan berlaga di putaran final National Championship.
Sedangkan sebanyak 3.238 pelajar lainnya akan bersaing di SAC Indonesia Junior Challenge 2025 yang merupakan supporting event dan menjadi bagian rangkaian dari Pertamina SAC Indonesia 2024-2025 National Championship. Junior Challenge diperuntukkan bagi pelajar tingkat SD dan SMP dari seluruh Banten.