"Sejak awal saya mendapat dukungan dari United. Jadi, saya sangat terbantu dalam mengembangkan karier dan ada teman-teman rider dari berbagai negara seperti Australia juga menanyakan terkait sepeda yang saya pakai," kata Bagus kepada wartawan.
Satu pesepeda lainnya, Yussi Wakhidur Rizal, mendapatkan kesempatan untuk didukung Polygon.
Baca Juga:
Cerita Mahasiswi Asal Indonesia jadi Sukarelawan di Asian Games 2023 Hangzhou
Sementara tiga rider lainnya, Aditya Fajar Putu Soekarno, Amellya Nur Sifa, dan pebalap muda Tanah Air Muhammad Alfauzan, mendapat dukungan dari Thrill, produsen sepeda asal Gresik, Jawa Timur.
Sekretaris Jenderal PB ISSI, Parama Nugroho, mengapresiasi produsen sepeda lokal yang terus mendukung kemajuan prestasi olahraga balap sepeda di Indonesia yang sebenarnya sudah lama dilakukan.
Dia pun berharap dukungan kepada atlet Indonesia akan terus berlanjut, sehingga bisa tumbuh dan berkembang bersama di pentas internasional.
Baca Juga:
Harris Horatius Berhasil Sumbang Medali Emas di Ajang Asian Games
"Sepeda buatan dalam negeri tak kalah saing dengan yang lainnya. Harapan kami tentunya di Olimpiade Paris 2024, bukan saja merek sepedanya yang tampil. Melainkan juga dengan atlet nasional kita," kata Parama.
Selain prestasi, PB ISSI juga ingin memajukan industri olahraga. Ini juga sesuai dengan tujuan dengan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Induk organisasi balap sepeda di Tanah Air ini sangat terbuka bagi semua pihak yang ingin bekerja sama dengan tujuan memajukan prestasi olahraga nasional.