Dia juga memperkirakan hal serupa terjadi lagi pada semifinal FIBA Asia Cup 2022.
"Sangat menarik mengingat kedua tim diisi pemain-pemain muda yang bermain baik sampai tahapan ini. Saya kira laga nanti akan berisi pertarungan fisik yang turun naik sepanjang 40 menit,” katanya.
Baca Juga:
Layani FIBA World Cup 2023, PLN Terapkan Skema Pengamanan Kelistrikan Berlapis
Michael mewaspadai Selandia Baru yang menurutnya tak sekadar mengandalkan fisik, melainkan juga bisa bermain cepat dan bagus dalam offense.
"Kami tak memikirkan rekor pertemuan sebelumnya, yang penting hasil laga ini. Kami ingin menang agar bisa bertanding di final. Kuncinya pada pertahanan dulu, baru fokus ke offense," kata Michael.
"Peluang kami bagus ke final karena kami selama ini kami bermain bagus. Saya harap kami menang agar bisa kembali ke final,” ujar Michael menambahkan.
Baca Juga:
Jelang Opening FIBA World Cup 2023, PLN Cek Kesiapan Listrik Indonesia Arena
Dalam perjalanannya, Australia menjejak ke babak empat besar setelah tak terkalahkan dalam empat pertandingan sebelumnya.
Selama fase grup, Samson James Froling dan kawan-kawan melibas Yordania (78-60), Arab Saudi (76-52), dan Indonesia (78-53). Hasil ini membawa Australia lolos langsung ke perempat final sebagai juara Grup A.
Kemudian di babak delapan besar, mereka menyingkirkan Jepang dengan skor 99-85. Dengan status sebagai tim peringkat tiga dunia, Australia memang diunggulkan untuk mempertahankan titel FIBA Asia Cup 2022.