WahanaNews.co | Khabib Nurmagomedov pernah membuat kerusuhan di UFC 229, setelah itu Ia ditelepon oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Laga UFC 229 saat Khabib mengalahkan Conor McGregor di 2018 adalah salah satu laga bersejarah dalam UFC.
Baca Juga:
Aksi Teror Maut di Moskow Tewaskan 40 Orang
Bukan hanya lantaran kemenangan yang didapat, melainkan juga karena Khabib menciptakan kerusuhan usai laga tersebut.
Setelah memenangkan duel lawan McGregor, Khabib melompat keluar octagon dan menyerang Dillon Danis yang merupakan salah satu rekan McGregor.
Selain itu, sejumlah rekan Khabib juga menyerang McGregor di dalam octagon.
Baca Juga:
Unggul 87,32 Persen Suara, Vladimir Putin Jadi Pemimpin Terlama di Rusia Setelah Joseph Stalin
Kerusuhan pun kemudian tercipta di UFC 229 hingga akhirnya pihak keamanan harus mengawal Khabib keluar dari arena.
Dalam momen tersebut, Khabib ternyata mendapat telepon dari Putin saat berada di ruang ganti.
"Setelah pertarungan, dia menelepon saya. Saya ingat berada di ruang ganti. Setelah semua yang terjadi, polisi datang dan menempatkan kami di ruang ganti, mungkin ada sekitar 300 polisi saat itu."
"Telepon saya mati saat itu dan saya ingat telepon Islam Makhachev menyala. Mereka [pihak Putin] menelepon ayah [Abdulmanap Nurmagomedov], lalu ayah menelepon Islam yang kemudian memberikan teleponnya ke saya. Mereka berkata Putin akan menelepon saya," ucap Khabib seperti dikutip dari Essentially Sports.
Khabib mengaku terkejut dengan momen tersebut.
"Saya benar-benar terkejut karena ini memang sebuah kejutan besar."
"Putin berkata,'Selamat kami bangga padamu. Sebuah laga yang luar biasa'. Tentu saja saya tidak akan mengatakan semuanya [pembicaraan dengan Putin," tutur Khabib. [bay]