WAHANANEWS.CO, Jakarta - Federasi Sepak Bola Kamboja (FFC) membuat keputusan mengejutkan menjelang dimulainya cabang olahraga sepak bola SEA Games 2025.
Hanya beberapa hari sebelum pertandingan pertama digelar, FFC resmi menarik Timnas Putra dan Timnas Putri Kamboja dari ajang tersebut.
Baca Juga:
Hukuman Dipotong, Ronaldo Kembali Jadi Andalan Portugal di Piala Dunia
Informasi ini pertama kali mencuat melalui akun Instagram @seasiagoal yang menyebut bahwa langkah itu sepenuhnya didorong oleh pertimbangan keamanan.
Menurut laporan tersebut, meningkatnya ketegangan antara Thailand dan Kamboja terkait sengketa perbatasan menjadi alasan utama federasi mengambil langkah ekstrem.
Situasi politik dan keamanan yang belum stabil membuat FFC memilih langkah pencegahan demi keselamatan para atlet dan ofisialnya.
Baca Juga:
Timnas U-22 Siapkan Strategi Matang, Ambisi Emas Tak Surut Meski Target Resmi Perak
"Pengunduran diri adalah sebuah keputusan yang bersifat pengamanan dari para ofisial Kamboja, karena tensi antara Kamboja dan Thailand tengah meningkat dalam beberapa bulan terakhir yang hingga kini masih berlangsung," tulis @seasiagoal.
Dampak bagi Timnas Indonesia
Muncul pertanyaan mengenai sejauh mana keputusan ini akan memengaruhi kontestan lain, termasuk Timnas Indonesia.
Secara teknis, Indonesia memang tidak berada satu grup dengan Kamboja Indonesia menghuni Grup C bersama Myanmar, Filipina, dan Singapura.
Sementara itu, Kamboja sebelumnya ditempatkan di Grup A bersama Thailand dan Timor Leste.
Pada kondisi normal, mundurnya salah satu negara di grup lain tentu tidak berpengaruh langsung terhadap Indonesia.
Namun perkembangan terbaru membuka celah potensi perubahan besar.
Dengan hanya dua tim tersisa di Grup A, panitia penyelenggara berpeluang besar melakukan pengundian ulang demi menciptakan keseimbangan jumlah peserta di setiap grup.
Jika opsi reshuffle grup tersebut diambil, maka komposisi persaingan bisa berubah total.
Timnas Indonesia berisiko menghadapi lawan yang berbeda bahkan mungkin lebih kuat dari skema awal.
Salah satu skenario yang mungkin terjadi adalah pertemuan Indonesia dengan Malaysia pada fase grup.
Sebab dalam daftar pot unggulan, Indonesia berada di pot pertama sedangkan Malaysia di pot kedua.
Pengundian ulang akan membuka peluang keduanya disatukan dalam satu grup, yang tentu menambah berat langkah Garuda Muda.
Saat ini publik sepak bola Tanah Air masih menantikan keputusan resmi dari komite penyelenggara SEA Games 2025.
Apakah mereka akan mempertahankan pembagian grup sebelumnya atau melakukan drawing ulang demi pemerataan? Semua pihak kini menunggu keputusan final tersebut.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]