Kekalahan Timnas U-23 Indonesia di laga pembuka penyisihan Grup A SEA Games 2021, 0-3 dari tuan rumah Vietnam mendapat sorotan dari publik sepakbola tanah air.
Pengamat sepakbola Indonesia Akmal Marhali mengaku menilai hasil tersebut sangat mengecewakan dan Indonesia harus mengakui tuan rumah lebih siap.
Baca Juga:
Main Nanti Malam, Ini Jadwal Final Piala AFF 2024
"Tapi, lebih menyakitkan karena penampilan Garuda Nusantara sangat buruk. Tanpa strategi. Tak kelihatan sama sekali hasil pelatnas selama sebulan di Korea Selatan," ujarnya, Minggu (8/5/2022).
Ia mengatakan ia tidak melihat sentuhan pelatih Shin Tae-yong yang kaya prestasi bersama timnas Korea Selatan.
"Tak kelihatan strategi pelatih yang pernah kalahkan Jerman di Piala Dunia 2018. Bahkan, kalah jeli dari Park Han Seo yang waktu melatih di Korea Selatan sulit menang bila bertemu Shin Tae-yong . Kini, Park Han Seo sudah dua kali menang dan sekali imbang saat bertemu Shin Tae-yong di level ASEAN dengan bendera Indonesia-Vietnam," tambahnya
Baca Juga:
Blue Bird Vs Taksi Vietnam, Duel Inovasi di Industri Taksi Ramah Lingkungan
Ia menilai skuad Merah Putih tampak grogi bertemu Vietnam yang didukung 20 ribu penonton, passing lemah, kontrol payah, heading kalah, bahkan riding the games pun tertinggal jauh. Ia juga menyebutkan tidak ada pressing saat diserang, penguasaan bola jomplang dengan 39% berbanding 61%, hanya memiliki 5 peluang dengan 1 tembakan ke gawang lewat Witan Sulaeman pada menit 84. Sementara, Vietnam memiliki 19 peluang dengan 10 shot on target dan menghasilkan 3 gol dari Nguyen Tien Linh, Do Hung Dung, dan Le Van Do.
"Saking paniknya, Shin Tae-yong bahkan bikin blunder saat melakukan pergantian pemain. Ronaldo Kwateh yang dimasukkan menggantikan Irfan Jauhari langsung digantikan lagi oleh Marselino. Indonesia bermain tanpa striker," katanya.
Menurutnya, Indonesia harus mengakui bahwa Vietnam lebih siap. Mereka punya rencana matang. Setelah juara AFF U23 dengan mengalahkan Thailand, mereka melakukan uji coba melawan Irak, Kroasia, Uzbekistan, dan dua kali melawan Korsel U-19.