Turnamen ini pun dinilai strategis sebagai ajang pemanasan klub-klub menjelang Liga 1 musim 2025/2026.
Dengan format seleksi ketat, hanya enam tim yang berpartisipasi termasuk tiga klub nasional papan atas, satu tim All-Star Indonesia, serta dua undangan dari luar negeri: Oxford United (Inggris) dan Port FC (Thailand).
Baca Juga:
Wamenkeu Suahasil: Pemerintah Fokus Jaga Strategi Jangka Menengah-Panjang Ditengah Ketidakpastian Global
Menariknya, tim asing tersebut juga diperkuat pemain-pemain Indonesia.
Lebih dari sekadar turnamen sepak bola, Piala Presiden 2025 turut mendorong pertumbuhan UMKM lewat sektor makanan, minuman, dan merchandise.
Di sisi lain, Maruarar mengusulkan penggunaan wasit asing sebagai bentuk komitmen terhadap fair play dan penolakan terhadap praktik pengaturan skor.
Baca Juga:
Kasi PMD Longkib, Kawal Administrasi Kampung
“Kalau perlu, kita pakai wasit asing yang kredibel. Yang penting tidak ada isu negatif soal pertandingan. Kita ingin reputasi yang bersih,” ujarnya.
Pertandingan akan digelar di stadion-stadion besar seperti Gelora Bung Karno dan Si Jalak Harupat, yang menjadi ruang latihan mental ideal bagi para pemain menghadapi tekanan sesungguhnya.
Piala Presiden 2025 membuktikan satu hal: bahwa profesionalisme dan kepercayaan mampu menggantikan ketergantungan pada anggaran negara dalam membangun sepak bola nasional