WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo dijadwalkan bertemu dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, hari ini, Selasa, 18 Oktober.
Pertemuan ini terkait sepak bola nasional pasca-Tragedi Kanjuruhan Malang.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Menteri BUMN, Erick Thohir mengungkapkan, pertemuan nanti akan membahas transformasi sepak bola Indonesia.
"18 Oktober, Presiden FIFA akan hadir di sini (Indonesia) bertemu dengan Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyepakati beberapa hal dan kita harapkan pertemuan itu memberikan hasil baik," ujar Erick di Jakarta, Senin (10/10/2022) lalu.
Pertemuan ini juga tertuang dalam surat yang dikirimkan FIFA kepada Presiden Jokowi, beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
"Nanti Presiden FIFA akan datang ke Indonesia untuk berdiskusi dengan pemerintah," ujar Jokowi dalam keterangan resminya, 7 Oktober lalu.
Para pencinta sepak bola Indonesia sangat menantikan pertemuan antara Jokowi dan Presiden FIFA. Publik berharap, pertemuan itu menjadi awal perubahan sepak bola menuju arah yang lebih baik.
FIFA sendiri telah mengirimkan perwakilan mereka ke Indonesia. Mereka sudah bertemu dengan PSSI serta perwakilan dari Pemerintah Indonesia.
Dalam pertemuan itu disepakati pembentukan tim Transformasi Sepak Bola Indonesia. Tim ini berisikan perwakilan FIFA, AFC, PSSI, Polri dan beberapa kementerian.
Namun, nama-nama anggota Transformasi Sepak Bola Indonesia masih belum diumumkan. Kabarnya, nama-nama itu digodok PSSI bersama FIFA dan AFC di Malaysia, Senin, 17 Oktober 2022.
Nantinya, tim ini akan melakukan langkah-langkah yang diperlukan demi membenahi tata kelola sepak bola nasional.
Di antaranya membangun standar keamanan stadion untuk stadion-stadion yang ada di Indonesia. Lalu memformulasikan standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional.
Tim ini juga akan bersama-sama melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter, untuk mendapatkan saran dan masukan, serta komitmen bersama.
Selain itu, mereka juga akan membahas tentang pengaturan jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada. [Tio]