WahanaNews.co | Paris Saint-Germain (PSG) menjelma jadi kekuatan besar di sepakbola Prancis sejak 2011.
Mereka kedatangan investor baru dengan membawa banyak dana guna membangun skuad.
Baca Juga:
Messi Cs Dipaksa Tunduk Oleh Bayern Munchen
Sejumlah nama besar didatangkan guna membuat tim semakin kuat.
Selang dua tahun kemudian, PSG mulai memanaskan persaingan di Liga Champions.
Peningkatan prestasi tim membuat manajemen semakin semangat.
Baca Juga:
Reims Cetak Gol Dramatis, PSG Gagal Unggul
Mereka menambah gelontoran dana agar PSG bisa bersaing memperebutkan gelar juara Liga Champions.
Namun, sayang, sampai 12 musim berjalan, mereka gagal untuk bisa mendapatkan gelar juara Liga Champions.
Capaian tertinggi adalah sebagai finalis pada musim 2019/2020.
PSG lebih sering gugur di babak 16 besar dan perempat final.
Cara mereka tersingkir pun tergolong menyakitkan, karena biasanya unggul lebih dulu pada leg pertama.
Yang paling menyakitkan adalah babak 16 besar Liga Champions 2016/2017.
Pada leg pertama, Les Parisiens sudah unggul 4-0 atas Barcelona.
Namun, pada babak kedua, sang lawan bisa menang 6-1.
Catatan inilah yang membuat manajemen PSG berpikir untuk mencari cara mengakhiri kegagalan dalam 12 musim terakhir di Liga Champions.
Melansir Marca, mereka akan menempatkan seorang psikolog dalam tim.
Ide ini digagas oleh dua orang baru yang masuk ke dalam tim, yakni Direktur Olahraga, Luis Campos, dan Christophe Galtier di posisi pelatih.
Selain itu, akan ada pula ahli gizi yang dikhususkan dalam tim.
Psikolog sejatinya bukanlah hal asing dalam olahraga.
Biasanya, di akademi, posisi ini akan sangat vital perannya.
Mereka yang membangun mental para pemain.
Di skala profesional, biasanya para pemain memiliki psikolog pribadi.
Beberapa pemain menggunakannya guna mencari cara mengatasi tekanan.
Menjadi hal menarik jika nantinya PSG memiliki psikolog dalam tim.
Karena di dalam skuad mereka ada nama-nama besar, seperti Lionel Messi, Neymar, dan Kylian Mbappe.
Dengan tekanan yang semakin tinggi kepada mereka, mental bertanding jelas terpengaruh.
Kehadiran psikolog menjadi alternatif lain agar pemain bisa tampil lepas. [gun]