Di sisi lain, Donovan Mitchell mengakui bahwa timnya kehilangan fokus pada momen-momen krusial.
“Kami hampir membalikkan keadaan, tapi eksekusi akhir kami kurang baik,” katanya kepada NBA.com.
Baca Juga:
Ribuan Pelajar Meriahkan Penyambutan Presiden Brasil di Monas dan Istana Merdeka
Cavaliers sendiri tampil tidak dengan kekuatan penuh lantaran beberapa pemain inti masih absen akibat cedera.
Kondisi tersebut membuat rotasi pemain terbatas dan memengaruhi performa mereka terutama di kuarter terakhir.
Sementara itu, Knicks tampak lebih energik dengan skema permainan cepat dan pergerakan bola yang efektif.
Baca Juga:
Presiden Prabowo dan Presiden Lula da Silva Bahas Penguatan Kemitraan Strategis Indonesia–Brasil
Strategi baru yang diterapkan Mike Brown terlihat memberi dimensi berbeda bagi pola serangan Knicks, membuat mereka tampil lebih agresif sekaligus efisien.
Kemenangan ini menjadi sinyal positif bahwa Knicks siap menjadi salah satu penantang utama di Wilayah Timur musim 2025/2026.
Sementara bagi Cavaliers, kekalahan ini menjadi pengingat untuk segera memperbaiki konsistensi jika ingin tetap bersaing di awal musim NBA.