Yang tidak terlupakan dari rivalitas keduanya adalah pertarungan spektakuler yang terjadi dalam Grand Prix (GP) Amerika Serikat 2008 di Sirkuit Laguna Seca. Mereka terlibat duel yang agresif hingga akhir.
“Saya menikmati pertarungan melawan Stoner. Saya dapat mengatakannya sekarang karena itu adalah duel yang sangat sulit,” kenang rider yang memutuskan pensiun akhir musim lalu tersebut.
Baca Juga:
Pebalap Sean Gelael Bakal Kerja Bareng Valentino Rossi
“Stoner punya talenta luar biasa dan sangat cepat. Dia benar-benar kuat dalam segala kondisi, dia merupakan lawan yang tangguh. Kami berjuang untuk gelar. Dia mampu menang, namun saya juga.
“Itu merupakan pertarungan yang hebat. Saya membalap untuk Yamaha, dia dengan Ducati. Keduanya adalah pabrikan dan tim yang benar-benar berbeda. Saya sangat menikmatinya,” ucap The Doctor lagi.
Sepanjang 26 tahun kariernya sebagai pembalap motor, Valentino Rossi terlibat duel intens dengan banyak pembalap jadi makanan sehari-hari. Tak hanya di dalam trek, rivalitas pun sengit di luar lintasan.
Baca Juga:
Kualifikasi MotoGP Thailand 2022: Anak Buah Rossi Berjaya
Dalam kariernya aktifnya, Rossi tak hanya terlibat pertarungan panas dengan satu pembalap. Daftar rivalnya panjang. Pada awalnya, Max Biaggi adalah lawan terberat bagi The Doctor.
Kemudian muncul Sete Gibernau sebagai pesaingnya. Status itu lalu dilanjutkan oleh nama-nama elite seperti Casey Stoner, Jorge Lorenzo hingga Marc Marquez, yang jadi musuh bebuyutan Rossi di MotoGP.
Namun, hari ini segalanya berjalan jauh lebih harmonis, yang membuat MotoGP kurang greget. Belum ada lagi rivalitas di antara pembalap yang berlangsung panas di dalam dan luar trek. The Doctor menyadari hal tersebut, tetapi bisa memahaminya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.