Jika merujuk pada peraturan Badan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) yang mengatur regulasi sepak bola, Sato berhak menunjuk titik putih atas alasan pelanggaran yang dilakukan Azmi kepada Van Hau di luar area pertandingan.
Tercantum pada pasal 12.4 soal pelanggaran dan kesalahan, disebutkan jika bola keluar dari permainan, maka permainan dilanjutkan seusai dengan keputusan sebelumnya.
Baca Juga:
Bakamla RI dan VCG Perkuat Kerjasama Lewat Latihan SAR serta Olahraga Persahabatan
Jika ada pelanggaran maka pertandingan akan dilanjutkan lagi dengan tendangan bebas atau tendangan penalti.
"Jika seorang pemain yang berada di dalam atau di luar lapangan permainan melempar atau menendang suatu benda [selain bola pertandingan] ke arah pemain lawan, atau melempar atau menendang suatu benda [termasuk bola] ke arah pemain pengganti lawan, pemain pengganti atau pemain yang dikeluarkan, ofisial, atau ofisial pertandingan atau bola pertandingan, permainan akan dimulai kembali dengan tendangan bebas langsung dari posisi di mana benda mengenai atau akan mengenai orang."
"Jika posisi ini berada di luar lapangan permainan, tendangan bebas dilakukan pada titik terdekat di garis batas; tendangan penalti diberikan jika ini berada di dalam area penalti pelaku," tulis aturan IFAB tersebut.
Baca Juga:
Terjangan Topan Super Yagi di Vietnam, 6 Orang Tewas akibat Tanah Longsor
Tempat Azmi melakukan gerakan ofensif terhadap Van Hau berada di luar garis lapangan, namun masih sejajar dengan area kotak penalti. Dengan demikian wasit pun menunjuk titik putih.
Kendati secara regulasi keputusan Sato memberi penalti sudah tepat, namun tetap saja memantik perdebatan karena Van Hau sebelumnya dinilai melakukan pelanggaran terhadap Azmi dan diabaikan sang pengadil. [rgo]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.