Dari Ruang Redaksi Wahana News
Kata belajar bagi peserta didik, kadang menjadi kata yang menakutkan. Hal ini dapat terlihat dari antusiasme dalam mengikuti pembelajaran masih rendah. Bahkan, daya kreatif, inovatif serta empati peserta didik terhadap lingkungan juga masih rendah. Bahkan, ketrampilan peserta didik dalam memecahkan suatu masalah juga masih sangat kurang.
Baca Juga:
Rehabilitasi Puluhan Gedung Sekolah di DKI Tahun 2024 Terancam Tidak Selesai
Saat ini guru dan dunia pendidikan Indonesia gencar mengembangkan konsep 'Back to Nature' atau kembali ke alam, tujuannya adalah untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan di tengah kemajuan teknologi yang serba instan.
Guru sangat berperan penting dalam dunia pendidikan dan menciptakan generasi-generasi mendatang yang cerdas dan berwawasan tinggi yang akan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang diperhitungkan dalam dunia pendidikan.
Tetapi pada saat ini, banyak guru yang tidak mau melakukan inovasi-inovasi terhadap dunia pendidikan dan hanya mengajar secara konvensional yang membuat peserta didik tidak menikmati pembelajaran.
Baca Juga:
Polres Nias Ringkus 5 Orang Komplotan Pembobol Sekolah, 3 di Antaranya Anak Bawah Umur
Inovasi-inovasi tersebut dapat diaktualisasikan dalam metode pengajaran. Metode pengajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan sangat dibutuhkan dalam era saat ini.
Salah satu metode pembelajaran yang melibatkan siswa, guru dan lingkungan sekitar adalah metode outing class.
Outing Class untuk sekolah merupakan salah satu program pembelajaran yg bertujuan memberikan keterampilan dan keahlian dasar tertentu sebagai sarana menumbuhkan kreativitas siswa.
Selain itu, outing class digadang gadang merupakan metode belajar yg menyenangkan, mengajarkan kepada siswa untuk lebih dekat dengan alam dan lingkungan sekitar. Siswa juga diharapkan dapat arif dalam memperlakukan alam sekitar beserta sosio kulturalnya.
Di lingkungan sekolah, kegiatan seperti outing class, field trip, study tour, science camp, dan LDKS, kini semakin banyak digelar di alam terbuka. Bahkan acara perpisahan sekolah yang biasanya berlangsung di dalam gedung pertemuan, sudah beralih ke luar ruangan dengan berbagai aktivitas seperti outbound.
Outing Class biasanya diisi dengan acara bebas atau permainan ringan yang tidak terlalu berat secara fisik, pikiran dan emosional, bersifat menyenangkan atau rekreasi di alam terbuka sebagai sarana hiburan untuk meningkatkan keakraban.
Pembelajaran outing class dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1.Mengajak peserta didik untuk melakukan kegiatan di luar, misalnya merawat tanaman di halaman sekolah, mengamati benda-benda yang ada di sekitar sekolah, bercerita di taman sekolah.
2.Mengajak peserta jalan-jalan dan memberi tugas pada peserta didik untuk mengamati apa yang dilihatnya.
3.Mengadakan outbond di alam terbuka.
4.Melakukan pembelajaran di dunia industri dan dunia usaha.
Selama proses pembelajaran outing class, guru dan siswa lebih dapat membangun 'kedekatan', lebih fresh dan tentunya menyenangkan.
Materi yang diajarkan juga tetap fokus tujuan dan hasilnya sangat baik. Dengan setiap hari belajar di dalam ruang kelas selama bertahun-tahun sudah biasa, maka tidak ada salahnya kita memberikan sesuatu yang beda pada proses belajar dan pembelajaran.
Manfaat pembelajaran outing class akan menambah pengetahuan dan kecintaan peserta didik terhadap alam sekitar, mengurangi kejenuhan dalam belajar sehingga mudah menerima informasi, menambah kepedulian tentang alam sekitar, meningkatkan kemampuan dalam bercerita, merangsang kreativitas, menambah pengetahuan guru dalam merencanakan strategi pembelajaran dan meningkatkan motivasi belajar. (Red)