WahanaNews.co | Sejumlah penjelajah menemukan lubang misterius di dasar Samudra Atlantik pada kedalaman 2,6 kilometer.
Lubang misterius dengan formasi sejajar ini ditemukan kru Kapal Okeanos Explorer dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) saat mereka menyelidiki Mid-Atlantic Ridge, wilayah dasar laut Bumi yang sebagian besar belum dijelajahi dan merupakan bagian dari pegunungan terbesar di dunia.
Baca Juga:
Giant Sea Wall Akan Hadir, AHY Ungkap Misi Prabowo Selamatkan Pesisir Utara Jawa
Lubang-lubang tersebut membentuk garis lurus dan muncul pada jarak yang berulang secara teratur, serta dikelilingi oleh gundukan kecil sedimen.
Dilansir dari Space, ini bukan pertama kalinya lubang terlihat di area tersebut. Sebelumnya, dua ilmuwan kelautan dari US National Marine Fisheries Service juga menemukan lubang misterius di dasar laut pada 2004.
"Lubang-lubang ini sebelumnya pernah dilaporkan dari wilayah tersebut, tetapi asal-usulnya tetap menjadi misteri," tulis para peneliti NOAA di Facebook.
Baca Juga:
Potensi Pendapatan Negara dari Ekspor Pasir Laut Capai Rp2,5 Triliun: Analisis Awal dan Tantangan Regulasi
"Meskipun terlihat hampir seperti buatan manusia, tumpukan kecil sedimen di sekitar lubang membuatnya tampak seperti digali oleh... sesuatu." tambahnya.
Pada 2004, sebuah jurnal yang ditulis oleh ilmuwan Michael Vecchione dan Odd Aksel Bergstad mengatakan organisme yang hidup di atau menyaring sedimen dasar laut sebagai pembuat lubang.
Namun dikarenakan tidak ada yang melihat makhluk seperti itu membuat lubang, asal-usul pastinya tidak diketahui.
Lebih lanjut, spekulasi publik di bawah halaman Facebook unggahan NOAA sangat beragam, mulai dari retakan di permukaan lantai yang dibuat oleh gas yang keluar, kerajinan manusia bawah air yang menggali harta karun, hingga semut, alien, dan bahkan bintang laut yang melakukan jungkir balik.
Misteri yang belum terpecahkan ini serupa dengan "jalan bata kuning" bawah air menuju Atlantis yang ditemukan oleh penjelajah laut di atas gunung bawah laut dekat Hawaii pada Mei.
Para ilmuwan menjelaskan penemuan itu akibat pemanasan dan pendinginan dasar laut di beberapa letusan gunung berapi menciptakan jalur yang aneh.
Perlu waktu yang lama untuk mengetahui siapa pembuat lubang-lubang ini. Para peneliti pun akan terus melanjutkan eksplorasi wilayah tersebut hingga September, sebagai bagian dari ekspedisi Voyage to the Ridge 2022.
Tujuan ekspedisi itu adalah untuk memetakan terumbu karang di wilayah tersebut dan habitatnya, di samping memelajari ventilasi hidrotermal, fraktur, dan zona keretakannya.
Bisa saja, para peneliti menemukan pelaku yang membuat lubang-lubang itu ketika dalam misi tersebut. [qnt]